Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersedia Berubah, Shamima Kini Meminta Belas Kasihan dari Inggris

Kompas.com - 22/02/2019, 07:39 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,Sky News

DAMASKUS, KOMPAS.com — Remaja asal London yang bergabung dengan ISIS dan kini berada di kamp pengungsi Suriah, Shamima Begum, meminta belas kasihan dari pemerintah Inggris.

Dalam wawancara eksklusif dengan Sky News, Kamis (21/2/2019), Shamima menginginkan agar pihak berwenang Inggris mempertimbangkan kembali keputusan mencabut kewarganegaraannya.

Remaja berusia 19 tahun itu mengatakan, putranya yang baru lahir kini dalam kondisi tidak sehat.

Baca juga: Ada Harapan bagi Putra Shamima Mendapat Kewarganegaraan Inggris

Di sisi lain, dia tidak akan mengizinkan jika anaknya saja yang dipulangkan ke Inggris.

"Saya berjuang untuk memperoleh kebutuhan saya sekarang," katanya.

"Saya ingin mereka mengevaluasi kembali kasus sya dengan sedikit belas kasihan di hati mereka," ujarnya.

Shamima berjanji untuk berubah atau ikut rehabilitasi.

"Saya bersedia berubah," katanya.

Shamima Begum (kanan), remaja 19 tahun yang kabur dari Inggris demi bergabung dengan ISIS ketika diwawancarai oleh Sky News setelah melahirkan anak ketiganya di kamp pengungsi al-Hawl.via Sky News Shamima Begum (kanan), remaja 19 tahun yang kabur dari Inggris demi bergabung dengan ISIS ketika diwawancarai oleh Sky News setelah melahirkan anak ketiganya di kamp pengungsi al-Hawl.
Negara asal orangtua Shamima, yaitu Bangladesh, telah mengklaim bahwa dia bukanlah warga negara Bangladesh.

Shamima pun tidak berniat untuk pergi ke negara itu.

"Saya tidak punya apa-apa di sana. Bahasanya berbeda. Saya belum pernah melihat tempat itu. Saya tidak tahu mengapa orang menawarkan negara itu kepada saya," katanya.

Shamima masih berusia 15 tahun ketika bergabung dengan ISIS bersama dua teman sekolahnya dari Bethnal Green di London timur pada 2015.

Terpisah dari suaminya, seorang anggota ISIS asal Belanda, dia baru saja melahirkan putranya di kamp pada akhir pekan lalu. Sekarang, dia ingin pulang ke Inggris.

Pengacara keluarganya, Tasnime Akunje, berencana melakukan perjalanan ke kamp dan meminta izin Begum membawa putranya yang baru lahir kembali ke Inggris.

"Saya berharap dapat menjelaskan berbagai opsi kepadanya. Kami tentu saja menginginkan persetujuannya," katanya seperti diwartakan kantor berita AFP.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid menyebut bayi yang dilahirkan Shamima masih berpeluang memiliki kewarganegaraan Inggris.

Baca juga: Inggris dan Bangladesh Cuci Tangan Terkait Nasib Shamima

"Anak-anak tidak boleh menderita. Jadi, jika orangtuanya kehilangan kewarganegaraan Inggris, itu tidak memengaruhi hak-hak anak," ujarnya.

Dia menyatakan, otoritas dapat mencabut kewarganegaraan seseorang jika dia dalam keadaan ekstrem, misalnya mendukung gerakan teror.

"Tapi ketika seseorang berpaling dari nilai fundamental dan mendukung teror, mereka tidak memiliki hak otomatis kembali ke Inggris," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com