Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap di Bengkalis, Warga Terserang Penyakit Batuk hingga Sesak Napas

Kompas.com - 21/02/2019, 22:12 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, sudah berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

Sejumlah warga mengaku diserang batuk, pilek, dan sesak napas.

"Sudah berdampak. Anak saya yang kecil berusia tiga bulan sekarang batuk-batuk dan flu. Kalau sesak nafas atau ISPA belum ada," kata Ewi, salah seorang warga.

Sejak munculnya kabut asap, dia mengaku jarang ke keluar rumah.

"Kalau enggak terlalu penting kami enggak keluar. Saya dan anak-anak di rumah saja. Karena asap parah dan bahaya bagi kesehatan. Sekarang ini sudah ada yang pakai masker, dan sebagian ada juga yang tidak," ujar Ewi.

Baca juga: KLHK Kirim Heli Water Bombing untuk Matikan Api Karhutla di Bengkalis

Dia mengatakan, kabut asap karhutla melanda Kecamatan Rupat sudah sepekan.

"Sampai sekarang lebih kurang sepekan. Kabut asap tebal di pagi dan malam hari. Kalau siang cukup berkurang, karena ditiup angin," kata Ewi.

Dia berharap pemerintah dapat mengatasi karhutla tersebut. Selain itu, ia juga berharap hujan segera turun.

"Semoga cepat diatasi oleh pemerintah. Dan kami juga berharap hujan turun, karena sudah lama cuaca panas. Beberapa hari lalu ada hujan dua kali, tapi cuma sebentar. Jadi api tidak padam," tandas Ewi.

Warga lainnya,Seh (51) mengaku sesak napas menghirup kabut asap kebakaran lahan gambut tersebut. Menurutnya, aktivitas di luar rumah harus dikurangi.

"Saya dan bapak (suami) sesak napas kalau keluar rumah. Selain itu juga batuk, pilek dan tenggorokan kering," ujar Seh.

Tak hanya dia dan suaminya, Seh juga mengaku seorang cucunya yang berusia lima tahun juga diserang penyakit akibat kabut asap tersebut.

Camat Rupat, Hanafi juga mengaku sudah merasakan dampak kabut asap kebakaran lahan gambut tersebut.

"Saya saja sudah merasakan. Tenggorokan kering dan batuk-batuk," kisah Hanafi saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis.

Namun demikian, menurut dia, dampak karhutla tersebut bisa diatasi dengan cara mengurangi aktivitas di luar rumah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com