Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Robert Mugabe, Revolusioner dan Presiden Kedua Zimbabwe

Kompas.com - 21/02/2019, 21:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

5. Riak-riak yang Bermunculan
Pada 1996, riak-riak dalam pemerintahan Mugabe mulai timbul ketika dia mendukung perampasan tanah kulit hitam tanpa kompensasi kepada si pemilik.

Mugabe bersikeras cara itu dilakukan demi meningkatkan menaikkan taraf ekonomi bagi warga kulit hitam yang kehilangan haknya.

Namun cara itu malah membuat ekonomi bergejolak dan mulai runtuh dengan inflasi yang meninggi ditambah dengan keputusan menaikkan gaji pegawai pemerintah.

Baca juga: Muncul Sehari Sebelum Pemilu, Mugabe Serukan Warga Tak Pilih Eks Partainya

Empat tahun kemudian, dia mengesahkan amendemen yang memerintahkan Inggris membayar biaya perbaikan tanah yang telah mereka rampas dari kulit hitam.

Dia mengancam bakal menyita tanah milik orang Inggris sebagai restitusi jika London gagal membayar, dan membuatnya makin terkucil dalam percaturan politik internasional.

Di 2002, dia kembali menang pilpres dan memunculkan spekulasi Mugabe telah melakukan kecurangan dengan menggelembungkan suara.

Spekulasi itu berpuncak kepada keputusan Uni Eropa untuk menjatuhkan embargo senjata serta sanksi ekonomi kepada Zimbabwe.

6. Kudeta Militer dan Pengunduran Diri
Pada 6 November 2017, Mugabe memecat wakilnya Emmerson Mnangagwa dan memunculkan rumor dia memuluskan jalan bagi sang istri kedua, Grace, sebagai orang nomor satu Zimbabwe.

Lebih dari sepekan setelah pemecatan Mnangagwa, militer pun bersikap dengan tank mulai dikerahkan ke ibu kota Harare.

Jenderal Sibusiso Moyo dalam pernyataannya di televisi mengumumkan mereka tengah melaksanakan operasi untuk menangkap "kriminal yang mengacaukan ekonomi dan sosial negara".

Pada 15 November 2017, militer menempatkan Mugabe sebagai tahanan rumah di mana militer mendiskusikan pemindahan kekuasaan.

Dua hari berselang, Mugabe tampil di depan publik untuk menepis isu kudeta ketika menghadiri upacara kelulusan universitas.

Puncaknya pada 22 November 2017, Ketua Parlemen Jacob Mudenda membacakan surat yang berisi keputusan Mugabe meletakkan jabatannya dan mengakhiri 37 tahun kekuasaannya.

Baca juga: Jadwal Sidang Kepagian, Mugabe Batal Hadir di Parlemen Zimbabwe

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com