Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Pepen, 4 Proyek Strategis Nasional Ini Sebabkan Bekasi Macet

Kompas.com - 21/02/2019, 21:23 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, ada sejumlah proyek jalan di Kota Bekasi yang dalam tahap pembangunan dan diproyeksikan mengurangi kemacetan di Kota Bekasi.

"Kita sedang membangun jalan-jalan baru, kayak flyover Rawa Panjang dan Bojong Menteng, jalan tembus Pekayon Jatiasih, jalan tembus Pangerang Jayakarta ke Kranji, terus nanti dari Ganda Agung ke DPRD. Itu adalah bentuk dalam rangka pemecahan kemacetan," kata Rahmat saat ditemui Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Menurut pria yang kerap disapa Pepen ini, empat proyek strategis nasional menjadi penyebab utama kemacetan yang signifikan di wilayah Kota Bekasi.

Baca juga: 2023, PAD Kota Bekasi Ditargetkan Tembus Rp 4,11 Triliun

Hal itu diperparah dengan volume kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan di Kota Bekasi.

Keempat proyek itu yakni Tol Becakayu, pembangunan LRT (light rail transit), Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II, dan kereta cepat.

Dengan adanya empat proyek itu, sejumlah kendaraan bertonase besar dari tol kerap masuk ke jalan arteri Kota Bekasi dan menambah beban arus lalu lintas.

"Volume kendaraan karena penghasil terbesar (kemacetan), itu kalau kita jejer banyaknya kendaraan di kota bekasi diukur dengan panjang jalan itu, kendaraannya 3 kali lipat dari panjang jalan yang ada," ujar Rahmat.

Selain itu, untuk mengurangi kemacetan, Pemkot Bekasi akan merevitalisasi angkutan perkotaan yang kini sudah mulai ditinggalkan masyarakat Kota Bekasi.

"Kita akan lakukan revitalisasi angkot (angkuta perkotaan), makanya kita mulai dengan itu. Itu adalah titik bagaimana kita akan mengevaluasi keberadaan angkot-angkot yang sekarang sudah enggak layak," tutur Rahmat.

Baca juga: Ridwan Kamil Diminta Lebih Responsif soal Rencana SMA/SMK Gratis di Kota Bekasi

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Johan Budi mengatakan, terdapat tiga titik jalan rawan macet yakni, perempatan Caman Jalan KH Noer Ali, Jalan Ir Juanda, tepatnya sekitar Stasiun Bekasi, dan Simpang Lima Jatibening.

"Itu pagi dan sore yah kalau siang sudah kosong kan orang pada kerja di Jakarta itu weekdays (hari biasa)," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com