Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Saya Siap Krisis Rudal Kuba Lain jika Ada yang Menginginkannya

Kompas.com - 21/02/2019, 19:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Pidato kenegaraan pada Rabu (20/2/2019) dimanfaatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) terkait nuklir.

Putin telah memperingatkan AS untuk tidak coba-coba menempatkan rudal mereka di Benua Eropa menyusul ancaman bakal kolapsnya Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF).

Baca juga: Jika AS Pasang Rudal di Eropa, Ini Balasan yang Dijanjikan Putin

Dilansir Reuters Kamis (21/2/2019), Putin menyatakan militernya siap jika terjadi Krisis Rudal Kuba lain jika AS cukup bodoh menginginkannya.

Krisis Rudal Kuba terjadi pada 1962 ketika Kremlin (saat masih bernama Uni Soviet) merespon AS yang menempatkan rudal di Turki dengan mengirimkan misil ke Kuba.

Pengiriman rudal balistik ke Kuba pada Oktober 1962 membuat dunia menahan napas karena AS dan Soviet di ambang perang nuklir.

Setelah lima dekade berlalu, krisis kembali berkembang dengan Rusia khawatir Washington bakal menempatkan rudal di Eropa.

Putin mengancam bakal menempatkan rudal dengan jarak yang mendekati AS atau mengerahkan rudal berkecepatan hipersonik.

Presiden 66 tahun itu menjelaskan krisis yang terjadi saat ini tidaklah sebanding jika disamakan dengan krisis Kuba 1962.

"Namun jika ada yang menginginkannya, kami sudah siap. Saya telah mempersiapkan jika kondisi itu terjadi," papar Putin.

"Senjata kami tidak diam. Senjata kami dinamis. Jadi mereka (AS) harus berjuang untuk menemukannya," lanjut mantan agen rahasia Soviet (KGB) tersebut.

Kementerian Luar Negeri AS menanggapinya dengan menyatakan komentar Putin sebagai propaganda, dan didesain untuk mengalihkan pelanggaran Rusia dari INF.

Perjanjian yang diteken pada 8 Desember 1987 itu melarang kedua negara memproduksi senjata nuklir dengan jangkauan antara 500-5.500 km.

Baca juga: Menlu AS: Putin Merusak Demokrasi di Seluruh Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com