Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Timur Lenk, Penguasa dan Penakluk Turki-Mongol

Kompas.com - 20/02/2019, 22:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Timur, dikenal juga dengan Amir Timur serta Timur Lenk yang artinya Timur si Pincang, adalah penakluk serta penguasa Turki-Mongol.

Dia merupakan pendiri kekaisaran sekaligus dinasti Timurid di Persia serta Asia Tengah, dan keturunan terakhir kelompok penakluk nomaden.

Dia terutama dikenal karena kekejamannya ketika menaklukkan India serta Rusia hingga Laut Mediterania, maupun cita rasanya akan seni.

Baca juga: Kapal Karam Milik Penguasa Mongol Penyerbu Kerajaan Singasari Ditemukan

Pasukan Timur berasal dari berbagai etnis dan konon ditakuti mulai dari Benua Asia, Afrika, hingga Eropa. Kampanye militernya diyakini memakan korban hingga 17 juta jiwa.

Berikut merupakan biografi dari raja penakluk yang kekaisarannya nanti menjadi peletak dasar bagi Kekaisaran Bubuk Mesiu (Ottoman, Safavid, dan Mughal).

1. Masa Kecil
Timur, yang berarti Besi dalam bahasa Chagatai, diyakini lahir pada 9 April 1336 di Transoxiana dekat Kesh (kini Shahrisabz, Uzbekistan).

Dia merupakan anggota Barlas, sebuah suku Mongol yang telah mengalami turkifikasi dalam berbagai aspek. Sang ayah, Taraghai, adalah bangsawan rendah di sana.

Saat kecil, Timur dan kelompoknya sering menyerbu para musafir dan mengincar barang yang mereka bawa, terutama ternak seperti domba maupun kuda.

Sekeitar 1363, diyakini Timur diserang ketika berusaha mencuri domba. Dia terkena anak panah di kaki serta tangan kanan, di mana dia kehilangan dua jarinya.

Sejarawan memercayai luka yang diderita Timur itu kemudian mendapatkannya julukan Lame atau Lenk (berarti Pincang) oleh orang Eropa.

2. Naik Menuju Kekuasaan
Sekitar 1360, Timur memperoleh posisi sebagai komandan militer dengan pasukan yang kebanyakan merupakan anggota suku Turki.

Dia terlibat dalam kampanye penyerangan di Transoxiana dengan mengabdi kepada Qazaghan hingga dia menjadi Amir Transoxiana.

Setelah pembunuhan Qazaghan, posisi Amir Transoxiana diperebutkan. Salah satunya oleh Khan Chagatai Khanate Timur Tughlugh Timur dari Kashgar.

Baca juga: Injak Gambar Genghis Khan, Pria Asal China Dipenjara

Awalnya, Timur dikirim untuk bernegosiaso. Namun, dia ternyata memutuskan memihak Tughlugh dengan imbalan Transoxiana.

Tughlugh kemudian mengangkat putranya Ilyas Khoja sebagai Gubernur Transoxiana dengan Timur dilantik sebagai menterinya.

Fakta itu membuat Timur melarikan diri dan bergabung dengan Amir Husayn yang merupakan cucu Qazaghan sekaligus kakak iparnya.

Keduanya mengalahkan Ilyas Khoja pada 1364 dan memantapkan penaklukan atas Transoxiana sekitar dua tahun kemudian.

Hubungan keduanya menjadi renggang setelah Husayn tak melaksanakan perintah Timur untuk menghancurkan Ilyas Khoja di Tishnet.

Pada 1370, Timur berbalik memerangi Husayn dengan mengepungnya di Balkh berbekal orang-orang Husayn yang memilih mendukungnya.

Setelah Husayn dibunuh, Timur menikahi istri Husayn Saray Mulk Khanum, keturunan penakluk legendaris Gengis Khan, dan menjadikannya pemimpin Suku Chagatai.

Baca juga: Genghis Khan Jaya berkat Cuaca

3. Memantapkan Kekuasaan
Berdasarkan tradisi Mongol, Timur tak bisa menggamit gelar Khan atau penguasa Mongol karena bukan keturunan langsung Gengis Khan.

Jadi, dia menggunakan titel Amir yang berarti Jenderal serta Guregen (Menantu Kerajaan) karena menikah dengan Saray Mulk.

Dia juga tidak bisa mendapatkan gelar Kalifah karena predikat itu terbatas bagi kelompok Quraysh, suku dari Nabi Muhammad.

Jadi, dia menciptakan mitos serta rumor bahwa dirinya mempunyai "kekuatan supernatural" yang dianugerahkan langsung dari Tuhan.

Baca juga: Stalagmit Gua Kuno Ungkap Runtuhnya Kekaisaran Akkadia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com