Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Cek Fakta Diretas Pasca-Debat Pilpres, Apa Kata Timses Capres?

Kompas.com - 20/02/2019, 17:45 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situs kolaborasi sejumlah media dalam memerangi hoaks dan disinformasi, Cekfakta.com, diretas pada Selasa (19/2/2019) malam. 

Peretasan ini terjadi tak lama setelah dilakukan cek fakta bersama sejumlah media pada debat kedua Pilpres 2019 pada Minggu (17/2/2019) malam.

Pengelola Cekfakta.com pun menduga peretasan terkait aksi cek fakta yang dilakukan lebih dari 20 media dan lembaga di kantor Google Indonesia saat debat berlangsung.

Beberapa pihak menduga peretasan ini dilakukan oleh orang yang tidak senang terhadap pemberitaan dan cek fakta ini. Padahal, cek fakta itu dilakukan secara independen dan berimbang.

Cekfakta.com merupakan kolaborasi yang diinisiasi Aliansi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Indepeden (AJI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, dan lebih dari 20 media nasional dan daerah.

Baca juga: Situs Cekfakta.com Diretas Tak Lama Setelah Debat Pilpres

Lalu, apakah peretasan situs tersebut ada kaitannya dengan pihak-pihak yang merasa merugikan?

Sebab, hasil cek fakta kerap digunakan untuk menyanggah pernyataan dua kandidat yang disampaikan saat debat.

Tanggapan Tim Jokowi-Ma'ruf

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, memberikan tanggapan terhadap peretasan situs cek fakta yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ace menilai bahwa peretasan dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Soal ada yang meretas, tentu kami sangat menyesalkan," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/2/2019).

Menurut Ace, adanya cek fakta yang dilakukan beberapa media ini justru untuk memberikan edukasi dan berdampak baik kepada masyarakat secara umum. Dalam catatan Ace, selama cek fakta itu dilakukan berdasarkan data yang sebenarnya tentu ini bermanfaat.

"Jika ada situs yang berisi upaya untuk memberikan edukasi politik dengan menyampaikan data-data yang faktual dan obyektif, tentu harus kita dukung. Hal ini adalah upaya yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat," kata Ace.

Baca juga: Peretasan Cekfakta.com Diduga Terkait Debat Pilpres, Ini Informasi soal Pelaku

Tanggapan Tim Prabowo-Sandiaga

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan, pihaknya tidak merasa dirugikan atas pemberitaan cek fakta yang dilakukan berbagai media di Indonesia.

"Tidak (merasa dirugikan terhadap adanya cek fakta), justru kami senang, dengan adanya situs yang kritis dan kridibel seperti itu akan meninggikan kualitas demokrasi kita dan melawan kebohongan-kebohongan dan hoaks yang sering disampaikan politisi dan anggota masyarakat lainnya," ujar Dahnil ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.

Menurut Dahnil, adanya cek fakta justru menciptakan iklim demokrasi di masyarakat. Dia mengungkapkan, situs cek fakta menjadi salah satu bagian penting berjalannya pesta demokrasi lima tahunan ini.

"Era keterbukaan seperti saat ini, membuat setiap orang sulit berbohong dan menyembunyikan fakta. Situs yang punya kredibilitas untuk melakukan cek fakta terkait dengan statement seseorang, apalagi calon pemimpin negara saya kira penting dan bagus untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita," ujar dia.

Dahnil pun berharap situs cek fakta ini dapat membantu menguak kebenaran suatu informasi yang disampaikan peserta debat dan peserta Pilpres 2019.

Terkait dengan peretasan situs, Dahnil juga menyayangkannya.

"Saya justru menyayangkan ada pihak-pihak yang berusaha meretas situs tersebut. Saya berkeyakinan orang yang meretas adalah pihak-pihak yang tidak mau deretan semburan kebohongan pada debat capres kedua malam itu terkuak," ujar Dahnil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com