HAVANA, KOMPAS.com - Pemerintah Kuba menanggapi tudingan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa mereka mengerahkan tentara ke Venezuela.
Pada Senin (18/2/2019), Trump mengklaim Presiden Venezuela Nicolas Maduro dilindungi tentara Kuba dari sebuah perusahaan swasta militer.
Baca juga: Maduro: AS Berusaha Memperbudak Venezuela
Dalam pidatonya di Miami, Trump menyebut pesawat C-17 sudah mendarat di Kolombia dengan membawa bantuan kemanusiaan bagi anak Venezuela.
Namun, Trump menuduh rezim Maduro menghalangi bantuan itu dan sengaja membiarkan rakyatnya untuk kelaparan alih-alih membantu mereka.
"Maduro bukanlah patriot Venezuela. Dia adalah boneka Kuba. Jadi kalian tidak usah mengikuti perintahnya," ujar Trump diwartakan CNN.
Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez dilansir AFP Selasa (19/2/2019) menyatakan, Havana dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
"Biarkan Trump menunjukkan buktinya. Pemerintah kami dengan tegas membantah fitnah yang bergulir ini melalui kalimat paling kuat," ujar Rodriguez.
Dia melanjutkan dengan menuduh justru Washington-lah yang hendak menggelar operasi militer dalam rangka menggulingkan rezim Maduro.
Rodriguez menjelaskan dia menaruh curiga karena bantuan itu terkesan didatangkan dengan paksa. Bahkan sudah ditetapkan tenggat waktunya.
"Apa kepentingan mereka. Bagaimana jadinya jika tidak menghasilkan insiden yang bisa membahayakan nyawa warga sipil?" tanya dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.