ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan dia bakal tetap membeli sistem rudal S-400 dari Rusia.
Dalam pidatonya di Provinsi Burdur, Erdogan menuturkan Turki harus mencari alternatif sistem pertahanan di tengah kebutuhan mendesak akan ancaman di perbatasan.
Baca juga: Qatar Tegaskan Rencana Beli S-400 dari Rusia
Dilansir Hurriyet Senin (18/2/2019), Erdogan berkata dia sebenarnya sudah meminta kepada sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk menyediakan sistem rudal.
"Namun sistem rudal yang ada saja ditarik. Apalagi menyediakan yang baru," kata Erdogan merujuk kepada sistem pertahanan Patriot.
Presiden 64 tahun itu memang tidak menyebut AS. Namun dia menyatakan ada "sekutu Turki" yang berusaha membujuk mereka untuk membatalkan pembelian S-400.
"Mempunyai S-400 merupakan hasil dari kebutuhan kami. Kalian ingin kami untuk menyerah dan membatalkannya?" kecam Erdogan.
Dia melanjutkan, Turki tidak mendapat dukungan finansial maupun mengajak mereka untuk melakukan produksi gabungan.
"Jadi, argumentasi yang diberikan kepada kami sangatlah tidak bisa diterima," papar mantan Perdana Menteri Turki tersebut.
Dia juga mengecam Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang mendukung terorisme dan mengacuhkan permintaan mereka untuk membeli senjata.
Dalam pandangan Erdogan, negara anggota NATO ada yang mengirim truk berisi 23.000 pucuk senjata serta peralatan militer melalui Irak.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan