Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 18:53 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com-Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.

"Dari Januari sampai hari ini, kasus DBD di Sikka bertambah jadi 102. Januari ada 65 dan Februari ada 37," jelas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka, Maria BS Nenu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (18/2/2019).

"Yang meninggal anak usia 11 tahun dari Kecamatan Paga dan anak 8 bulan dari Kecamatan Alok," tambahnya.

Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri

Ia mengatakan, dalam menangani DBD, masyarakat harus lakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 4 M plus, yaitu menutup, mengubur, menguras, dan memantau jentik.

Hal itu dilakukan oleh juru pemantau jentik orang dalam rumah bukan oleh tenaga kesehatan. Petugas kesehatan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).

Dia mengatakan, pemberdayaan masyarakat dalam memerangi DBD harus terlaksana digerakkan oleh RT/RW, kades, lurah, dan camat.

"Tidak hanya koordinasi saja. Rapat-rapat terus. Dan itu harus menjadi pola hidup yang terus menerus dilakukan," terangnya.

Kadis Maria menambahkan, selama ini pihaknya fokus melakukan fogging pada 26 lokasi di Kabupaten Sikka.

Kompas TV Penjual madu di Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat mengaku saat ini bisa memperoleh hasil penjualan madu jenis trigona hingga Rp 12 juta dalam tiga hari. Menurut penjual permintaan madu ini meningkat seiring dengan banyaknya wabah demam berdarah dengge yang terjadi. Secara fisik bagi sebagian orang madu trigona lebih tidak meyakinkan dengan warna yang merah pekat. Namun madu trigona ternyata punya kandungan yang bagus daripada madu lain. Madu trigona berasal dari lebah yang tidak menyengat. Dari 250 spesies lebah yang menghasilkan madu sekitar 50 spesies di antaranya ada di Indonesia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com