MAUMERE, KOMPAS.com-Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.
"Dari Januari sampai hari ini, kasus DBD di Sikka bertambah jadi 102. Januari ada 65 dan Februari ada 37," jelas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka, Maria BS Nenu kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (18/2/2019).
"Yang meninggal anak usia 11 tahun dari Kecamatan Paga dan anak 8 bulan dari Kecamatan Alok," tambahnya.
Baca juga: Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri
Ia mengatakan, dalam menangani DBD, masyarakat harus lakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 4 M plus, yaitu menutup, mengubur, menguras, dan memantau jentik.
Hal itu dilakukan oleh juru pemantau jentik orang dalam rumah bukan oleh tenaga kesehatan. Petugas kesehatan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
Dia mengatakan, pemberdayaan masyarakat dalam memerangi DBD harus terlaksana digerakkan oleh RT/RW, kades, lurah, dan camat.
"Tidak hanya koordinasi saja. Rapat-rapat terus. Dan itu harus menjadi pola hidup yang terus menerus dilakukan," terangnya.
Kadis Maria menambahkan, selama ini pihaknya fokus melakukan fogging pada 26 lokasi di Kabupaten Sikka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.