Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngantor" Naik Sepeda dan Skuter, Anggota Parlemen Lebanon Jadi Perhatian

Kompas.com - 18/02/2019, 16:31 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

BEIRUT, KOMPAS.com - Dua anggota parlemen Lebanon menjadi buah bibir di negaranya setelah memilih tidak menggunakan mobil untuk berangkat bekerja.

Paula Yacoubian, seorang penyiar televisi ternama, memilih menunggangi sepeda motor ke gedung parlemen.

Sementara, Hagop Terzian, mantan anggota dewan kota Beirut, memilih sepeda untuk transportasinya.

Baca juga: Akibat Mencuri Sandwich, Anggota Parlemen Slovenia Mengundurkan Diri

Aksi kedua politisi ini menarik perhatian warga Beirut yang terbiasa melihat para anggota parlemen menggunakan mobil mewah lengkap dengan sopirnya.

Tak hanya itu, mobil anggota parlemen Lebanon biasanya berkaca hitam dan kerap diiringi banyak pengawal.

Paula dan Hagop ternyata ingin memberika contoh kepada warga untuk menggunakan transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

"Sepeda motor mengurangi kemacetan dan memperpendek jarak. Selain itu sepeda motor juga ramah lingkungan," kata Paula kepada Gulf News.

Menurut hasil studi terbaru Universitas Amerika di Beirut, 93 persen warga kota itu terpapar polusi udara yang disebabkan konsentrasi nitrogen dioksida yang dilepaskan dari kendaraan bermotor.

Paula Yacoubian (46), dikenal dengan pekerjaannya yang berorientasi komunitas. Dia adalah pendiri Dafa, LSM yang tiap tahun menolong 100.000 keluarga miskin di Lebanon.

Sementara itu, Hagop Terzian mengatakan, warga Beirut sudah muak dengan kemacetan ditambah iring-iringan para pejabat negara.

"Tak perlu membuat rakyat semakin marah. Mereka sudah muak dengan kemacetan lalu lintas," ujar Hagop.

Awal tahun ini, Menteri Lingkungan Hidup Fadi Jereissati memilih menggunakan mobol hibrid untuk berangkat bekerja.

Dia menyerukan para pejabat lain untuk memberikan contoh serupa untuk warga.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Raya Al Hassan, membongkar penghalang jalan yang dibangun pendahulunya di depan gedung kementerian.

Baca juga: Anak Telantar di India Ini Sekarang Jadi Anggota Parlemen Swiss

Para aktivis kini menyerukan aksi serupa dilakukan di permukiman elite Ain Al Tineh, tempat ketua parlemen Nabih Berri tinggal.

Seluruh kawasan elite itu dijaga pasukan bersenjata serta ditutup beton dan kawat berduri sehingga tidak bisa diakses mobil maupun pejalan kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com