Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman: Pemulangan Anggota Asing ISIS ke Negara Asal Sangat Sulit Dilakukan

Kompas.com - 18/02/2019, 16:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman menyebut pemulangan warga Eropa yang ditahan di Suriah karena telah bergabung dengan kelompok ISIS akan sangat sulit untuk dilakukan.

Pernyataan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas itu menanggapi permintaan Presiden AS Donald Trump yang disampaikan dalam twit-nya pada Sabtu (16/2/2019) malam.

"Akan sangat sulit untuk mengatur pemulangan warga negara Eropa di Suriah yang telah bergabung dengan ISIS," kata Maas dalam wawancara dengan stasiun penyairan ARD, Minggu (17/2/2019).

"Kami memerlukan informasi yudisial (tentang warga yang ditahan) dan hal ini belum terjadi. Kondisi ini menjadikan repatriasi akan sangat sulit untuk dicapai," tambahnya.

"Berlin akan lebih dulu berkonsultasi dengan Perancis dan Inggris tentang tindakan selanjutnya," lanjut Maas, seperti dilansir AFP, Senin (18/2/2019).

Baca juga: Bawa Ratusan Juta Dollar, 1.000 Anggota ISIS Kabur ke Pegunungan dan Gurun

Permasalahan ini rencananya akan dibahas dalam pertemuan antara menteri luar negeri negara-negara Eropa yang akan dilangsungkan awal pekan ini.

Pertemuan tersebut salah satunya akan mengangkat situasi terkini di Suriah, di mana dikabarkan bahwa kelompok ISIS telah semakin terdesak di wilayah kantong terakhirnya.

Sebelumnya, Presiden Trump melalui akun Twitter-nya mendesak kepada negara-negara Eropa untuk menerima kembali warganya yang bergabung dengan ISIS.

"Amerika Serikat meminta Inggris, Perancis, Jerman, dan sekutu lainnya di Eropa untuk menampung kembali 800 anggota ISIS yang tertangkap di Suriah dan mengadili mereka," tulis Trump, Sabtu (16/2/2019) malam.

"Kekhalifahan ISIS akan segera runtuh. Alternatifnya tidak terlalu bagus jika kami dipaksa membebaskan mereka."

"Amerika Serikat tidak ingin menyaksikan para anggota ISIS ini menyelinap ke Eropa, tempat seharusnya mereka berada," lanjut Trump.

Washington menyatakan, begitu pasukan koalisi pimpinan AS merebut seluruh wilayah ISIS, Gedung Putih akan menarik mundur pasukannya.

Saat penarikan mundur terjadi, risiko yang terjadi adalah anggota asing ISIS akan meloloskan diri dari pantauan pasukan Kurdi Suriah dan membuat ancaman baru.

Baca juga: Rusia Terima Kembali Anak-anak Anggota ISIS

Selama dua pekan terakhir, Pemerintahan Trump terus mendesak negara-negara Eropa agar menerima kembali warganya yang menjadi anggota ISIS.

Beberapa negara, salah satunya Perancis, yang memilih untuk menyerahkan para anggota ISIS ke tangan SDF, kini menghadapi masalah diplomatik, legal, politik, dan logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com