Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri yang Dikeroyok 17 Temannya di Tanah Datar Meninggal, Ini Kronologinya

Kompas.com - 18/02/2019, 14:48 WIB
Rahmadhani,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS. com-Pengeroyokan terhadap santri RA (18) di asrama putra Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Kabupaten Tanah Datar didasari karena korban suka mencuri.

Kepala Reserse Satuan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Padang Panjang Iptu Kalbert Jonaidi, mengatakan, pengeroyokan dilakukan oleh 17 orang santri yang juga teman korban.

Kejadian berlangsung Kamis (7/2/2019) malam. Para pelaku merasa tidak senang dengan sikap korban yang kerap mencuri barang-barang milik temannya seperti ponsel, speaker, dan barang-barang lainnya.

Kejadian pengeroyokan terus berlangsung hingga Minggu (10/2/2019) malam.

"Pelaku marah kepada korban karena sudah sering mencuri. Meskipun sudah mengakui kesalahan dan minta maaf, korban tetap saja mencuri," ucap Kalbert, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan di Pesantren Akhirnya Meninggal Dunia

Pada Senin (11/2/2019) dini hari, aksi pengeroyokan santri ini diketahui oleh pihak asrama hingga akhirnya korban dilarikan ke RSUD Padang Panjang. Kemudian, korban dirujuk lagi ke RSUP M Djamil Padang pada hari yang sama.

"Kami menemukan barang bukti berupa sepatu boat dan tangkai sapu yang patah, diduga digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap korban," ucap Kalbert.

Setelah tak sadarkan diri selama sembilan hari, akhirnya korban mengembuskan nafas terakhir pada Senin (18/2/2019) sekitar pukul 06.22 WIB.

Kompas TV Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Darud Da'wah Wal Irsyad di Jalan Beringin Entrop, Jayapura, Selasa (12/2) sore. Api pertama terlihat dari asrama putri pesantren dan dengan cepat menjalar hingga membuat para santri berlarian meninggalkan gedung untuk menyelamatkan diri. Selain asrama, ruangan laboratorium yang berada di lantai tiga juga ikut terbakar dan membuat berkas serta ijazah para santri terbakar. Sekitar 7 unit mobil pemadam kebakaran Kota Jayapura dan water canon milik Polda Papua, ikut membantu memadamkan api, sehingga api tidak mejalar ke mesjid yang berada di samping pondok pesantren. Menurut kepala operasional pemadam kebakaran Jayapura, Yohan Waranusi, bahwa diduga kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik yang berada di asrama putri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com