WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diyakini tak mengindahkan laporan yang diberikan oleh badan intelijen soal ancaman dari Korea Utara (Korut).
Pengakuan blak-blakan itu muncul dari mantan acting Direktur Badan Penyelidik Federal (FBI) Andrew McCabe saat muncul dalam program 60 Minutes.
Dia menjabat sebagai acting direktur selama 9 Mei hingga Agustus 2017 setelah Trump memecat James Comey pada hari yang sama.
Baca juga: Beredar Isu Trump Bakal Dilengserkan dengan Amendemen 25
Dikutip AP via The Guardian Senin (18/2/2019), McCabe mengungkapkan komentar itu muncul ketika tengah terjadi diskusi tentang kapabilitas senjata Korut.
Adapun McCabe mengaku dia tidak ikut pertemuan tersebut, dan mendengar komentar presiden 72 tahun dari salah satu bawahannya.
McCabe mengungkapkan, awalnya intelijen menyebut soal peluncuran rudal yang dilakukan Korut dan kemampuannya mengenai daratan AS.
Dia mengaku terkejut karena Trump tidak memercayai laporan intelijen karena mendasarkan perkataan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ditirukan McCabe, Trump saat itu diyakini menuturkan Putin memberitahunya Pyongyang sebenarnya sama sekali tidak mempunyai rudal seperti yang diduga intelijen AS.
Pejabat intelijen kemudian menanggapi pernyataan Putin tidak sejalan dengan berbagai temuan mereka yang sudah diterima pemerintah.
"Saya tidak peduli. Saya percaya dengan Putin," tutur McCabe yang menambahkan dia begitu terkejut ketika mendengar komentar itu.
“I don’t care. I believe Putin,” Pres Trump allegedly said, rejecting U.S. intelligence regarding North Korean intercontinental ballistic missile capability. McCabe says he heard this from an FBI official who was at the meeting with POTUS. https://t.co/9zmoxrYNjm pic.twitter.com/lo0g9VOMAG
— 60 Minutes (@60Minutes) February 18, 2019
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.