BRUSSEL, KOMPAS.com - Ratusan penumpang pesawat yang berpergian dengan maskapai penerbangan Flybmi telantar karena perusahaan tiba-tiba gulung tikar.
Insiden itu terjadi pada Sabtu (16/2/2019), ketika maskapai yang dikenal dengan British Midland regional Limited ini merasakan imbas ketidakpastian Brexit.
Diwartakan Newsweek, Minggu (17/2/2019), manajemen Flymbi menyalahkan Brexit dan kenaikan harga bahan bakar atas tidak beroperasinya pesawat.
Baca juga: Potensi Ricuh Brexit, Ratu Elizabeth II Bakal Dievakuasi dari London
Flybmi membatalkan semua penerbangan pada Sabtu lalu, dan memperingatkan penumpang yang terdampak untuk memilih penerbangan alternatif.
Perusahaan juga meminta penumpang untuk membeli sendiri penerbangan pengganti.
Beberapa penumpang bisa mendapatkan pengembalian uang dengan menghubungi penerbit kartu kredit. Namun, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris menyarankan agar mengklaim pengembalian uang pada situs webnya.
Kepada BBC, mahasiswi Universitas Durham Mary Ward mengaku terjebak di Brussel karena tidak ada penerbangan maskapai Flymbi.
"Saya membayar 130 poundsterling (Rp 2,3 juta) untuk penerbangan yang sepertnya tidak bisa membawa saya kembali ke Durham," katanya.
"Saya tidak mampu membeli tiket penerbangan lain atau kereta," imbuhnya.
Sementara itu, beberapa penumpang mendapat peringatan pembatalan penerbangan setelah sampai ke bandara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.