Putranya, Jerah, dan putrinya, Sarayah, meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan medis yang layak. Sementara, dia dan suaminya pisah setelah menyerah kepada pasukan Kurdi.
Dia mengatakan, bayi yang baru dilahirkannya merupakan alasannya ingin kembali ke Inggris.
"Saya ingin pergi karena dia. Mencoba memberinya kehidupan yang lebih baik. Saya akan mencoba yang terbaik untuk tetap bersamanya, katanya.
Baca juga: Inggris Bakal Cegah Niat Shamima Pulang Setelah Gabung dengan ISIS
Shamima masih ingin Inggris menerimanya kembali, meski dia tahu akan menghadapi tuntutan.
"Tolong, jangan menyerah pada saya. Bawa saya kembali, saya tidak ingin tinggal (di Suriah)," ujarnya dalam sebuah pesan kepada keluarganya.
Shamima merupakan salah satu dari 33.000 perempuan dan anak-anak yang berada di kamp pengungsi al-Hawl di Suriah utara.
Di sana, 50 bayi dan balita meninggal akibat kedinginan dan kelaparan selama tiga bulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.