Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2019, 07:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 anggota kelompok ISIS diyakini telah melarikan diri dari Suriah ke pegunungan dan gurun di Irak barat selama 6 bulan terakhir.

Mengutip pejabat militer Amerika Serikat, laporan CNN pada Minggu (17/2/2019), menyebutkan mereka juga kemungkinan membawa uang tunai hingga 200 juta dollar AS atau Rp 2,8 triliun.

Seperti diketahui, anggota ISIS terus melarikan diri bahkan ketika pertempuran terakhir di wilayah kekuasaan yang masih tersisa di Suriah bagian tenggara.

Beberapa anggota terakhir kelompok tersebut diyakini sebagai bekas anggota Al Qaeda di Irak.

Baca juga: Trump Desak Eropa Terima Warganya yang Eks Anggota ISIS

Jenderal Joseph Votel yang bertanggung jawab atas operasi militer AS di Timur Tengah memperkirakan, ada 20.000 hingga 30.000 anggota ISIS yang masih tersisa.

Sementara itu, sebuah laporan dari Kementerian Pertahanan AS memprediksi masih ada 15.500 hingga 17.100 anggota ISIS di Irak, dan 14.000 lainnya di Suriah.

ISIS telah dipojokkan pada sebidang tanah kekuasaan mereka yang tersisa dalam pertempuran di Suriah. Kekalahan terakhir mereka diperkirakan akan segera terjadi.

Begitu dikalahkan, AS akan segera menarik pasukannya, seperti yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Desember lalu.

Komandan Pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh AS (SDF), Chia Kobani, menyebutkan, ISIS sekarang menguasai wilayah di Suriah seluas 700 meter persegi.

Meski anggota ISIS hanya punya wilayah tersisa sebagai pijakan akhir, namun telah memperlambat serangan pasukan agar menghindari jatuhnya korban sipil yang ditahan ISIS.

Diwartakan kantor berita AFP, ISIS menggunakan perempuan dan anak-anak sebagai "perisai manusia" di wilayah kekuasaan mereka.

"Warga sipil yang melarikan diri melaporkan ISIS memanfaatkannya sebagai perisai manusia," kata juru bicara koalisi pimpinan AS, Sean Ryan.

Setelah bertahun-tahun berjuang memerangi ISIS, SDF menahan ratusan warga asing yang dituding berperang untuk kelompok ekstremis itu.

Kurdi Suriah telah berulang kali menyerukan agar negara asal mereka menampung kembali warganya.

Baca juga: Makin Terjepit, Berapa Luas Wilayah yang Kini Dikuasai ISIS di Suriah?

Trump bahkan meminta negara-negara Eropa untuk menerima kembali warganya yang bergabung dengan ISIS.

"AS meminta Inggris, Perancis, Jerman, dan sekutu lainnya di Eropa untuk menampung kembali 800 anggota ISIS yang tertangkap di Suriah dan mengadili mereka," kicau Trump di Twitter.

"Kekhalifahan ISIS akan segera runtuh. Alternatifnya tak terlalu bagus jika kita dipaksa membebaskan mereka," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com