LONDON, KOMPAS.com - Makam filsuf terkenal Karl Marx asal Jerman kembali dirusak untuk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir.
Makam yang terletak di Highgate Cemetery, London, Inggris, itu ditutupi dengan coretan berwarna merah bertuliskan "Arsitek Genosida", "Doktrin Kebencian", dan sebagainya.
Kuburan yang populer di kalangan turis itu sebelumnya juga diserang dengan palu pada 4 Februari lalu.
Baca juga: Karl Marx Ulang Tahun ke-200, Kota Kelahirannya Dirikan Patung
Dalam kicauan di Twitter, manajemen Highgate Cemetery mengutuk keras perbuatan vandalisme tersebut.
"Vandal kembali beraksi di Marx Memorial, Highgate Cemetery. Kali ini dengan cat merah," kicaunya, Sabtu (16/2/2019).
"Apa pun yang Anda pikirkan tentang warisan Marx, ini bukan cara untuk menjelaskannya," imbuhnya.
Melansir dari Sky News, seorang pria bernama Maxwell Blowfield mengunjungi pemakaman tersebut pada Sabtu pagi bersama ibunya.
Vandals back at Marx Memorial, Highgate Cemetery. Red paint this time, plus the marble tablet smashed up. Senseless. Stupid. Ignorant. Whatever you think about Marx's legacy, this is not the way to make the point. pic.twitter.com/hGKBMYGWNy
— Highgate Cemetery (@HighgateCemeter) 16 Februari 2019
Dia mengaku terkejut ketika melihat perbuatan vandalisme mengotori pemakaman Marx.
"Saya tahu, makam itu dirusak pada awal bulan ini sehingga menyadari itu jadi target lagi, sungguh menyedihkan," ucapnya.
Saya tidak tahu mengapa ini dilakukan, tapi jelas seseorang mencoba berkomentar politik pada bagian dari sejarah itu," katanya.
Seperti diketahui, Karl Marx merupakan seorang filsuf politik yang secara luas dikenal sebagai peletak dasar bagi komunisme melalui tuilsan anti-kapitalisnya.
Awalnya, dia dimakamkan di kuburan istrinya pada jalan setapak kecil. Kemudian dia dibaringkan di lokasi yang lebih terkemuka di pemakaman tersebut pada 1956.
Baca juga: Di Jerman, Ada Uang Kertas 0 Euro Bergambar Karl Marx
Monumen peringatan tersebut dimiliki oleh Marx Grave Trust, yang juga pernah diserang sebelumnya.
Pada 1970, sebagian wajah pada patung itu dirusak oleh bom pipa. Kuburannnya juga pernah dicoret dengan gambar simbol swastika.
Sejauh ini, polisi belum melakukan penangkapan terhadap pelaku perusakan makam Marx pada 4 Februari lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.