Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan El Mencho, Gembong Narkoba Kejam Pengganti El Chapo

Kompas.com - 17/02/2019, 09:37 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Pepatah mati satu tumbuh seribu nampaknya cocok dengan kondisi kartel narkoba Meksiko.

Di saat gembong kartel Sinaloa Joaquin "El Chapo" Sanchez kini berpotensi menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat, penggantinya di Meksiko sudah muncul.

Badan pemberantasan narkoba AS (DEA) kini dikabarkan sedang memburu sang penerus "El Chapo" yang konon jauh lebih kejam dari pendahulunya.

Baca juga: Senator AS: Aset El Chapo Bisa Dimanfaatkan untuk Bangun Tembok Perbatasan

Pria ini dulunya adalah mantan petani alpukat dan penggemar sabung ayam. Satu lagi, pria ini adalah bekas polisi.

Dia adalah Nemesio Oseguera-Cervantes alias El Mencho. Dia dikenal tak punya rasa takut sehingga dia berani menculik putra pesaingnya sendiri.

Setelah mendirikan kartel New Generation di negara bagian Jalisco, 10 tahun lalu, dia mulai dikenal karena kekejamannya.

Salah satu "hasil karyanya" adalah membuah 35 jenazah yang tewas disiksa di jalanan kota pelabuhan Veracruz di jam sibuk.

Dua tahun kemudian, anak buah El Mencho memperkosa, membunuh, dan membakar anak perempuan berusia 10 tahun yang disangka sebagai putri rival bisnis sang bos.

Pada 2015, para pembunuh suruhan El Mencho mengeksekusi seorang pria dan putranya dengan meledakkan dinamit yang ditempelkan di tubuh mereka.

Rekan kerja El Chapo, Ismael "El Mayo" Zambada pernah digelari pengedar narkoba terbesar di dunia.

Namun, kini El Mencho (52) menjadi orang paling diburu DEA dengan harga kepala mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 141 miliar.

Berbagai produk narkoba yang dihasilkan kartel pimpian El Mencho tak hanya membanjiri AS tetapi juga Erop, Asia, Australia, hingga ke Afrika.

Baca juga: Meski El Chapo Dihukum, Kartel Narkoba Sinaloa Diyakini Tetap Berjaya

"Dia adalah musuh masyarakat nomor satu," kata Paul Cranie, kepada DEA di Meksiko saat penangkapan El Chapo pada 2016.

"Dia juga memiliki tentara pribadi dan ribuan preman," tambah Craine.

El Chapo (61), memimpin kartel Sinaloa yang ditakuti hingga penangkapannya pada 2016. Dan, pekan lalu dia dinyatakan bersalah dalam sidang di AS dan terancam hukuman penjara seumur hidup.

Setelah penangkapan El Chapo, para gembong narkoba rival Sinaloa saling bertempur untuk mengisi kosongnya kekuasaan.

Putra El Chapo, Ivan (37) dan Guzman (31) pernah diculik di sebuah restoran oleh anak buah El Mencho pada 2016.

Baca juga: Melongok Penjara ADX Florence, Tempat El Chapo Menjalani Hukuman

Keduanya dibebaskan setelah El Chapo bersedia membayar uang tebusan sebesar 2 juta dolar AS.

Kedua putra El Chapo itu kini bekerja sama untuk menggantikan ayah mereka.

Namun, di saat El Chapo kini berada dalam penjara dan usianya yang semakin uzur, cengkeramannya terhadap bisnis haram ini kian lemah.

Di sisi lain, El Chapo dianggap sebagai gembong narkoba generasi lama yang berpegang pada kode kehormatan layaknya mafia Italia.

Namun, El Mencho, si mantan polisi, dianggap sebagai sosok pemimpin kartel Meksiko gaya baru.

Kartel pimpinannya menggunakan media sosial untuk mengabarkan keberadaan mereka.

Mereka juga melakukan aksi teror seperti pemenggalan dan mutilasi yang dipertontonkan kepada dunia.

Dan selama ini El Mencho selalu seperti bayangan tak pernah muncul ke muka publik.

Dia juga tak pernah melakukan langkah terbuka melawan pemerintah, seperti Pablo Escobar yang berujung pada kejatuhannya.

Satu lagi, El Mencho tak pernah memegang telepon pribadi.

Anak buah El Mencho dalam menjalankan perintahnya selalu menggunakan senapan serbu, mengenakan  penutup wajah, dan kaus dengan logo kartel pimpinannya.

Baca juga: El Chapo Bakal Ditempatkan di Penjara Berjuluk Alcatraz di Pegunungan Rocky

"Dia mengelola kartelnya seperti paramiliter. Organisasinya dan persenjataannya setara dengan tentara reguler," kata pakar kartel narkoba, Daniel Solis.

"Dengan pengalamannya sebagai polisi, Mencho memahami kekuatan pasukan yang terstruktur dengan rapi," tambah Solis.

Solis menambahkan, El Mencho sudah secara terbuka mengatakan dia lebih memilih mati ketimbang ditangkap hidup-hidup.

"Dan dia mengharapkan hal yang sama dari anak buahnya," tambah Solis.

El Mencho berasal dari keluarga sederhana. Dia keluar dari sekolah dalam usia 10 tahun dan bekerja di kebun alpukat milik keluarganya.

Baca juga: Istri El Chapo: Lama Tak Bertemu Tak Mengurangi Cinta Saya kepada Dia

Empat tahun kemudian, dia mendapatkan pekerjaan menjaga ladang ganja sebelum menyelinap ke California dan menjadi bandar kecil-kecilan.

Pada 1990-an dia dan sepupunya tertangkap karena menyelundupkan ganja dan dideportasi ke Meksiko.

Sekembalinya ke Meksiko, dia berhasil menutup masa lalunya dan menjadi polisi di negara bagian Jalisco.

Dia kemudian keluar dari kepolisian dan bergabung dengan Kartel Millenium, pesaing lama Kartel Sinaloa.

Setelah mendapat cukup pengalaman, dia mendirikan kelompok sendiri yang perlahan dikenal karena kekejamannya.

"Metodenya dalam membunuh lebih mirip ISIS ketimbang kartel. Jumlah pembunuhan yang dilakukannya belum pernah terjadi di Meksiko," kata Solis.

Dan, saat terjepit, Mencho bisa melakukan hal yang amat kejam.

Pada 1 Mei 2015, AD Meksiko berencana untuk menggerebek operasi El Mencho dengan nama sandi Operasi Jalisco.

Dalam penggerebekan dini hari, pasukan elit angkatan darat dan kepolisian federal diterbangkan dengan dua helikopter militer.

Kedua helikopter itu kemudian mendarat di sebuah peternakan yang diyakini sebagai lokasi persembunyian El Mencho.

Namun, pasukan kartel ternyata sudah menanti. Mereka bersembunyi di dalam truk-truk lapis baja.

Salah satu helikopter tertembak dan jatuh sambil dilalap api. Delapan tentara dan seorang polisi tewas.

Beberapa jam kemudian, El Mencho memerintahkan anak buahnya membakar puluhan mobil, bus, truk, SPBU, dan bank untuk menutup lalu lintas dan mengacaukan negara bagian Jalisco.

Alhasil, pemerintah Meksiko terpaksa mengirimkan 10.000 tentara untuk mengamankan negara bagian itu.

Kini, setelah El Chapo dipenjara, DEA dan pemerintah Meksiko mengarahkan sasarannya terhadap El Mencho.

Baca juga: Dalami Karakter El Chapo, Aktor Ini Hadiri Sidang Sang Gembong Narkoba

Jika dia tertangkap, maka pemerintah AS akan meminta El Mencho diekstradisi seperti halnya El Chapo.

Namun, seorang agen DEA meragukan prosesnya bisa sampai sejauh itu.

"Mencho adalah seorang pembunuh, saya akan amat terkejut jika dia bisa ditangkap hidup-hidup," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com