BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Indonesia Darurat Katarak, Sido Muncul Bergerak

Kompas.com - 16/02/2019, 17:17 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

MAKASSARKOMPAS.com - Jarak ratusan kilometer tak menyurutkan semangat Suharsih (70), warga kurang mampu penderita katarak asal Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara untuk mengikuti program operasi katarak gratis di Makassar, Kamis (14/2/2019) lalu. 

Selasa (12/2/2019) malam, ditemani anaknya Sriwardaningsih (40), Suharsih berangkat dari kediamannya ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar dengan menggunakan bus. Perjalanan pun memakan waktu kurang lebih 12 jam. 

Keputusan Suharsih tersebut ternyata berawal dari informasi adanya operasi katarak gratis yang didapat dari menantunya, Hajanti (56). 

"Kami lihat ada pengumuman (operasi katarak gratis) di sini (RS Bhayangkara), lalu saya tanya-tanya dokter mengenai infonya," kata Hajanti. 

Setelah mengumpulkan berbagai informasi mengenai operasi tersebut, Hajanti langsung menghubungi Sriwardaningsih dan memintanya menemani sang mertua ke Makassar untuk mengobati penyakit katarak yang sudah dideritanya selama lebih dari 10 tahun itu. 

"Biar jauh, yang penting kan bisa sembuh," kata dia. 

Hal yang sama juga dilakukan Daniel (53), penderita katarak asal Palopo, Sulawesi Selatan. Meski harus menempuh ratusan kilometer, ia dan istrinya Rosari (55) tetap pergi ke Kota Makassar demi mendapat kesembuhan.

“Ya kami ke sini naik bus dari Palopo, tidak tidur, tapi tidak apa-apa yang penting bisa sembuh,” ungkap Daniel.

Katarak di Indonesia

Operasi memang diperlukan penderita penyakit katarak agar terhindar dan terbebas dari kebutaan.   

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), penyakit katarak merupakan penyumbang angka kebutaan tertinggi di Tanah Air.  Rata-rata penderitanya adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun. 

Masih di Kota Makassar, Sido Muncul juga menggelar Operasi Katarak Gratis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Jumat (15/2/2019)Kompas.com/Hotria Mariana Masih di Kota Makassar, Sido Muncul juga menggelar Operasi Katarak Gratis di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Jumat (15/2/2019)

Hal tersebut diperkuat oleh Direktur Pelayanan Medik RS Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga Ketua Perdami Cabang Sulawesi Selatan, Dr. dr. Habibah Setyawati Muhidin, Sp.M(K). 

“Kebutaan karena katarak masih mendominasi, tak hanya di Sulawesi Selatan tapi juga di seluruh Indonesia. Bahkan jumlah operasi yang dilakukan masih jauh dari yang diharapkan,” katanya saat menghadiri acara operasi katarak gratis Kuku Bima Energi G-Sido Muncul di RS Unhas Makassar, Jumat (15/2/2019). 

Mengenai tingkat keberhasilan bebas dari penyakit katarak, dr. Habibah menjelaskan, bisa diukur dengan penghitungan cataract surgical rate (CSR). 

Berdasarkan metode itu, jumlah ideal operasi katarak di negara berkembang adalah 3.500 operasi per satu juta penduduk. Sedangkan, lanjut dia, di Indonesia masih di angka 1.500. Ini berarti RI belum sepenuhnya mampu mengatasi permasalahan penyakit tersebut.  

Bergerak melawan katarak

Tingginya angka kasus katarak di Indonesia ternyata menyentil nurani Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat. Bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi masyarakat seperti Polri, TNI, dan Perdami, perusahaan obat herbal tersebut menggelar Operasi Katarak Gratis untuk pertama kalinya pada tahun 2011.

Hasilnya, selama delapan tahun, sebanyak 51.800 mata berhasil disembuhkan dari katarak. Angka tersebut tersebar di 27 provinsi, 211 kota dan kabupaten, 237 rumah sakit dan klinik mata di seluruh Indonesia. 

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat saat menengok salah satu pasien peserta Operasi Katarak Gratis Suharsih (70) asal Sukamaju, Luwu Utara. Kompas.com/Hotria Mariana Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat saat menengok salah satu pasien peserta Operasi Katarak Gratis Suharsih (70) asal Sukamaju, Luwu Utara.

Baru-baru ini saja, Kuku Bima Energi G-Sido Muncul kembali mengadakan program operasi katarak gratis di dua tempat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Pertama di RS Bhayangkara Makassar. Di sini, sebanyak 150 warga kurang mampu penderita katarak dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan terdaftar sebagai peserta pasien operasi gratis yang digelar Kamis (14/2/2019). 

Acara tersebut turut mengundang beberapa pejabat penting setempat, seperti Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan yang diwakili Asisten SDM Polri Irjen Pol. Dr. Eko Indra Heri dan Perwakilan SPBK Perdami Pusat, serta pejabat terkait lainnya. 

Operasi katarak gratis kedua berlanjut di RS Unhas Makassar, Jumat (15/2/2019) lalu. Di sini tercatat 100 warga kurang mampu penderita katarak berhasil disembuhkan berkat operasi. 

Selain Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, dalam acara kedua ini turut hadir Direktur Pelayanan Medik RS Unhas sekaligus Ketua Perdami Sulawesi Selatan Dr. dr. Habibah S. Muhiddin, Sp.M(K) dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr. Naisyah T. Azikin, serta para tenaga medis rumah sakit.

Program bakti sosial Sido Muncul tersebut ternyata mendapat banyak apresiasi, bukan hanya dari pejabat daerah setempat, tapi juga dari para pasien peserta operasi katarak gratis.

“Merasa terbantu dan sangat berterima kasih,” ungkap Daniel peserta operasi gratis di RS Unhas Makassar.

Perlu diketahui, pada 2018 target Sido Muncul untuk menyembuhkan penyakit katarak hanya 1.200 mata. Namun, pada 2019 dan ke depan perusahaan yang identik dengan produk obat herbal ini akan menaikkan targetnya menjadi 12.000 mata per tahun.

Tak hanya berhenti pada masalah katarak, Sido Muncul pun berencana mengadakan operasi gratis untuk bibir sumbing dan membangun rumah singgah bagi para penderita kanker.

“Saat ini pihak kami sedang dalam tahap mencari pasien melalui kerja sama dengan berbagai yayasan terkait,” ujar Irwan.


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com