ISLAMABAD, KOMPAS.com - Ketegangan antara India dan Pakistan berisiko kembali memanas usai insiden bom bunuh diri di India Kashmir yang menewaskan 41 pasukan paramiliter pada Kamis (14/2/2019).
Pemerintah India menuding Pakistan melindungi kelompok di balik serangan paling mematikan pada tiga dekade terakhir di Kashmir.
Bahan peledak yang dikemas ditempatkan dalam sebuah van yang menargetkan konvoi yang mengangkut 2.500 tentara, tak jauh dari kota Srinagar.
Kelompok Jaish-e-Mohammed yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Baca juga: Buntut Tragedi di Kashmir, India Janjikan Balasan Terkuat kepada Pakistan
Mereka menggunakan kendaraan yang dikendarai oleh seorang pria yang dikenal dengan Aadil Ahmad alias Waqas Commando.
Diwartakan BBC, Maulan Masood Azhar, seorang ulama di Pakistan, mendirikan kelompok itu setelah dibebaskan oleh India pada 1999.
Azhar dilaporkan bertemu dengan mantan pemimpin Taliban Mullah Omar dan pemimpin Al-Qaeda Oama Bin Laden ketika berada di Afghanistan.
Sebelumnya, India sempat menyalahkan Jaish-e-Mohammed (JeM) atas serangan terhadap parlemen di New Delhi pada Desember 2001. Namun, JeM membantah tudingan tersebut.
Pada akhirnya, JeM secara resmi dilarang di Pakistan segera setelah serangan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.