Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Kisahkan Bergulat dan Bunuh Singa Gunung yang Menerkamnya

Kompas.com - 15/02/2019, 15:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DENVER, KOMPAS.com - Travis Kauffman tidak menyangka, kegiatan lari yang dilakoninya pada 4 Februari nyaris menjadi momen terakhirnya.

Sebabnya dia diterkam oleh seekor singa gunung jalur lari Colorado, Amerika Serikat (AS), sebelum berhasil membunuh singa itu dan ke rumah sakit.

"Penuh dengan adrenalin," kata Kauffman dalam wawancara dengan Taman dan Alam Liar Colorado pada 11 Februari, dikutip CNN Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Setelah Bunuh Singa Gunung yang Menyerangnya, Seorang Pelari Pergi ke Rumah Sakit

Dia menjelaskan ada titik di mana dia bakal tersudut dan berakhir sebagai pengisi perut singa gunung muda tersebut.

"Namun sebagian besar adrenalin itu seakan terus menendang saya pada peristiwa itu," ungkap pria berusia 31 tahun tersebut.

Kauffman mengingat kembali kejadian di mana dia tengah kawasan terbuka Gunung Horsetooth, Fort Collins, ketika mendengar desir pinus di belakangnya.

Awalnya dia memilih tidak memedulikan suara itu, dan mengira dilakukan oleh "makhluk hutan dengan ukuran lebih kecil". Namun, di pikirannya terbersit sesuatu yang lain.

Dia segera menoleh dan melihat singa dengan panjang tiga meter telah bersiaga di belakang. "Ketakutan terbesar saya menjadi nyata," terangnya.

Dikutip The Guardian, kucing besar itu segera menerjangnya. Yang Kauffman ingat, dia menengadah dan berteriak "sangat barbar".

Singa gunung itu membenamkan gigi taringnya ke pergelangan tangan Kauffman di tengah upaya melindungi muka dan kakinya dari cakar.

Dia mengisahkan ketakutan segera menguasainya. Dia dengan waswas memperhatikan sekeliling kalau-kalau jika induk singa datang melindungi anaknya.

Namun ketika tidak ada singa lain yang menghampiri, ketakutan dalam diri Kauffman pun sirna, berganti insting bertahan hidup.

Dengan tangannya yang bebas, Kauffman segera menjangkau batu terdekat dan memukulkannya ke bagian belakang kepala, serta menusuk dengan ranting.

Baca juga: Singa Gunung Bikin Pesawat di AS Gagal Mendarat

Dia sadar harus segera melakukan aksi yang lebih drastis. Jadi, dia segera menginjak leher singa itu dengan kakinya sampai predator itu kesulitan bernapas.

Cara itu terbukti ampuh dengan si singa melepaskan gigitannya, dan memberikan waktu bagi Kauffman untuk berlari menyelamatkan diri.

Sambil matanya yang awas mengawasi jika ada singa gunung mengintai, Kauffman berlari sejauh lima km hingga bertemu pelari lain.

Bersama pelari itu, Kauffman menjangkau tempat parkir di mana dia bertemu pasangan yang baru saja memarkirkan mobil mereka.

Pasangan itu segera membawanya ke rumah sakit. Dokter bergerak cepat dengan membersihkan dan melihat luka-lukanya. Termasuk luka di pipi kiri.

Total Kauffman mendapat 28 jahitan meliputi 19 di bagian pipi, enam di sekitar pipi, serta tiga di bagian pergelangan tangan.

Ty Petersburg, manajer alam liar menuturkan jajarannya segera menemukan bangkai singa itu, dan menyatakan Kauffman sebagai korban.

"Travis adalah pria muda yang sangat luar biasa," puji Petersburg. Singa itu diotopsi dengan tak ditemukan ada tanda rabies.

Kauffman yang mendeskripsikan dirinya sebagai pelari fanatik sekaligus pemain ski berkata dia masih tetap melanjutkan hobinya.

"Saya jelas bakal berlari kembali. Namun, kali ini saya akan pergi dengan teman," tutup Kauffman yang pindah ke Fort Collins lima tahun silam.

Baca juga: Ibu Ini Buka Paksa Mulut Seekor Singa Gunung untuk Selamatkan Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com