Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi di India Kashmir, 37 Tentara Tewas Diserang Bom Bunuh Diri

Kompas.com - 15/02/2019, 14:46 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

SRINAGAR, KOMPAS.com - Sebanyak 37 tentara paramiliter di India Kashmir pada Kamis (14/2/2019) tewas dalam serangan bom bunuh diri, yang diklaim oleh kelompok Jaish-e-Mohammad.

Laporan kantor berita AFP menyebutkan, ledakan itu berasal dari sebuah mobil van yang melalui bus dalam konvoi 78 kendaraan.

Konvoi tersebut membawa sekitar 2.500 anggota paramiliter Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF).

Baca juga: Konvoi Diguncang Bom Dahsyat, 16 Tentara di India Kashmir Tewas

Sementara, dua unit bus biru masing-masing membawa 35 orang terkena ledakan besar, yang suaranya dapat terdengar beberapa km jauhnya.

Serangan itu terjadi di jalan raya utama menuju Jammu, sekitar 20 km dari kota Srinagar.

"Ledakannya sangat dahsyat. Ledakan yang berasal dari mobil," kata juru bicara CRPF, Sanjay Kumar.

Setelah serangan tersebut, ratusan pasukan pemerintah mengepung sekitar 15 desa di distrik sekitar lokasi kejadian. Mereka juga mulai menggeledah satu per satu rumah.

Menanggapi tragedi tersebut, pemerintah India menyerukan sanksi terhadap kelompok militan Jaish-e-Mohammad.

India menginginkan agar kelompok yang berbasis di Pakistan tersebut dimasukkan dalam daftar teroris oleh PBB.

Diwartakan BBC, sebelumnya India telah mencoba beberapa kali merayu PBB agar memasukkan pemimpin Jaish-e-Mohammad Maulana Masood Azhar sebagai teroris global.

Namun, upaya itu berulang kali diblokir oleh China, yang merupakan salah satu sekutu Pakistan.

Hingga kini, setidaknya ada 10 serangan bunuh diri sejak 1989. Sementara serangan bunuh diri terbaru merupakan yang kedua kali memakai mobil.

Baca juga: Misterius dan Kecil, Spesies Katak Baru Ditemukan di India

Seperti diketahui, India dan pakistan mengklaim wilayah Kasmir, namun keduanya hanya mengendalikan sebagian.

Kelompok Jaish-e-Mohammad didirikan oleh ulama Masood Azhar pada 2000. Semenjak itu, kelompok tersebut kerap disebut sebagai pelaku utama serangan di wilayah India.

Organisasi itu juga sudah dilarang di Pakistan sejak 2002. Pemimpinnya, Azhar, masih menjadi buronan dan dilaporkan berada di area Bahawalpur, Punjab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com