SRINAGAR, KOMPAS.com - Sebanyak 37 tentara paramiliter di India Kashmir pada Kamis (14/2/2019) tewas dalam serangan bom bunuh diri, yang diklaim oleh kelompok Jaish-e-Mohammad.
Laporan kantor berita AFP menyebutkan, ledakan itu berasal dari sebuah mobil van yang melalui bus dalam konvoi 78 kendaraan.
Konvoi tersebut membawa sekitar 2.500 anggota paramiliter Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF).
Baca juga: Konvoi Diguncang Bom Dahsyat, 16 Tentara di India Kashmir Tewas
Sementara, dua unit bus biru masing-masing membawa 35 orang terkena ledakan besar, yang suaranya dapat terdengar beberapa km jauhnya.
Serangan itu terjadi di jalan raya utama menuju Jammu, sekitar 20 km dari kota Srinagar.
"Ledakannya sangat dahsyat. Ledakan yang berasal dari mobil," kata juru bicara CRPF, Sanjay Kumar.
Setelah serangan tersebut, ratusan pasukan pemerintah mengepung sekitar 15 desa di distrik sekitar lokasi kejadian. Mereka juga mulai menggeledah satu per satu rumah.
Menanggapi tragedi tersebut, pemerintah India menyerukan sanksi terhadap kelompok militan Jaish-e-Mohammad.
Attack on CRPF personnel in Pulwama is despicable. I strongly condemn this dastardly attack. The sacrifices of our brave security personnel shall not go in vain. The entire nation stands shoulder to shoulder with the families of the brave martyrs. May the injured recover quickly.
— Narendra Modi (@narendramodi) 14 Februari 2019
India menginginkan agar kelompok yang berbasis di Pakistan tersebut dimasukkan dalam daftar teroris oleh PBB.
Diwartakan BBC, sebelumnya India telah mencoba beberapa kali merayu PBB agar memasukkan pemimpin Jaish-e-Mohammad Maulana Masood Azhar sebagai teroris global.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.