Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Bakal Cegah Niat Shamima Pulang Setelah Gabung dengan ISIS

Kompas.com - 15/02/2019, 12:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Niat Shamima Begum, remaja yang ingin pulang ke Inggris setelah empat tahun bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bakal menemui jalan terjal.

Pasalnya, pemerintah Inggris menyatakan bakal mencegah remaja 19 tahun itu pulang untuk melahirkan anak ketiganya.

Menteri Dalam Negeri Sajid Javid kepada The Times menegaskan, dia tidak akan ragu-ragu mencegah warga Inggris yang mendukung organisasi teroris.

Baca juga: Suami Shamima Disebut sebagai Anggota ISIS yang Sangat Berbahaya

Dikutip London Evening Standard Jumat (15/2/2019), sumber internal menyatakan pemerintah bisa mempertimbangkan untuk mencabut kewarganegaraan Shamima, atau mengambil paspornya.

"Harus diingat bahwa mereka yang meninggalkan Inggris demi ISIS adalah orang yang dipenuhi kebencian terhadap negara ini," kata Javid.

Menteri berusia 49 tahun itu melanjutkan seperti dikutip BBC, jika memang berniat kembali, Shamima harus siap diinvestigasi hingga dituntut secara hukum.

Javid menerangkan, pemerintah mempunyai sejumlah pendekatan untuk mencegah orang yang dianggap ancaman serius kembali pulang.

Selain mencabut kewarganegaraan orang yang bersangkutan, London juga bisa mengusir terduga teroris tersebut dari negara.

Koresponden BBC Dominic Casciani mengungkapkan kepala keamanan London bisa mengatur kepulangan Shamima melalui Perintah Pengecualian Sementara.

Peraturan kontroversial itu menjelaskan terduga teroris dilarang balik ke Inggris sebelum mereka setuju diawasi, dan menjalani deradikalisasi.

Namun Lord Carlile, mantan peninjau independen legislasi terorisme berkata, Inggris harus menerima Shamima jika dia tidak menjadi warga negara lain.

Sebab sesuai dengan peraturan internasional, Carlile menjelaskan tidak dimungkinkan untuk menghapus kewarganegaraan seseorang.

Sebelumnya dalam wawancara dengan jurnalis The Times, Anthony Loyd, Shamima ingin pulang setelah empat tahun bergabung dengan ISIS.

Baca juga: Jika Shamima Menyesal Gabung dengan ISIS, Mungkin Kondisinya Bakal Berbeda

Dia mengatakan menyeberang ke Suriah dari Turki pada 2015 bersama Amira Abase dan satu temannya lagi, Kadiza Sultana, dengan meninggalkan Bethnal Green.

Di Raqqa, dia menikah dengan seorang anggota ISIS asal Belanda bernama Yago Riedijk dan menjalani kehidupan yang "normal".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com