LONDON, KOMPAS.com - Keluarga Shamima Begum (19), remaja Inggris yang bergabung dengan ISIS dan kini ingin pulang, amat memahami perasaan rakyat Inggris.
Shamima yang kini mengandung anak ketiganya, kini tinggal di sebuah kamp pengungsi di wilayah utara Suriah setelah dua pekan lalu meninggalkan pertahanan terakhir ISIS.
Remaja itu mengatakan, dia sama sekali tak menyesali keputusannya pergi ke Suriah tetapi kini memutuskan ingin pulang ke Inggris.
Baca juga: Jika Shamima Menyesal Gabung dengan ISIS, Mungkin Kondisinya Bakal Berbeda
Saudara ipar Shamima, Mohammed Rehman menceritakan, bagaimana ibu Shamima menangis setelah berbicara dengan putrinya lewat telepom.
Rehman menambahkan, keluarga Shamima juga memahami kemarahan warga Inggris sehingga tak menginginkan remaja itu pulang.
"Keluarga sudah berbicara degan Shamima dan pembicaraan itu amat emosional. Ada gabungan antara kelegaan dan kesedihan," kata Rehman.
"Kami gembira dia masih hidup tetapi sedih karena kondisi saat ini. Dia kehilangan dua anaknya dan melalui masa sulit ini sendirian," tambah dia.
Rehman menambahkan, pihak keluarga amat memahami mengapa sebagian rakyat Inggris menentang keinginan Shamima untuk pulang.
"Apa yang dia lakukan memang tak mencerminkan Islam yang sesungguhnya. Namun, dia baru 15 tahun waktu pergi ke Suriah. Kami memohon pengertian dan belas kasihan atas namanya," ujar Rehman.
Shamima adalah satu-satunya yang selamat dari tiga gadis asal Bethnal Green, London yang berangkat ke Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.