DHAKA, KOMPAS.com - Kepolisian Bangladesh telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak 43 pengungsi Rohingya ke Malaysia melalui jalur laut.
Para pengungsi Rohingya yang akan diselundupkan, sebagian besar perempuan, mengaku jika diri mereka telah diculik oleh para penyelundup.
Polisi, yang bertindak berdasarkan informasi yang mereka terima, mendapati para pengungsi tersebut di dua lokasi terpisah di distrik perbatasan tenggara, Cox's Bazar.
Polisi menyebut dalam waktu kurang dari sepekan, mereka telah menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak total lebih dari 100 pengungsi Rohingya.
Baca juga: Angelina Jolie Sebut Krisis Rohingya sebagai Kegagalan Dunia
Batalion Reaksi Cepat (RAB), unit kepolisian elit, mengatakan mereka telah menyelamatkan 12 perempuan, sebagian besar berusia 20-an tahun, dari sebuah kamar di Cox's Bazar, pada Kamis (14/2/2019) pagi dan menahan dua terduga penyelundup yang disebut telah menculik para perempuan tersebut.
"Para perempuan muda dari kamp pengungsi telah dibujuk oleh para penyelundup. Mereka dijanjikan akan dikirim ke Malaysia."
"Mereka kemudian dibawa ke Cox's Bazar dan disembunyikan di dalam sebuah rumah," kata juru bicara RAB, Mashkur Rahman, kepada AFP.
Ditambahkan Rahman, kasus 12 perempuan itu kemudian dianggap sebagai penculikan setelah para korban mengklaim telah dikurung tanpa persetujuan.
Dikhawatirkan, para pengungsi itu akan dieksploitasi organisasi penyelundup manusia internasional yang sebelumnya telah mengirim ribuan Rohingya ke Malaysia.
Hingga Bangladesh pada 2015 melancarkan tindakan keras menyusul penemuan kuburan massal pengungsi di Thailand.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.