WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlibat peperangan dengan Gubernur California Gavin Newsom di Twitter.
Penyebabnya, soal pendanaan proyek kereta peluru negara bagian tersebut. Newsom mengumumkan pengurangan pendanaan pembangunan kereta berkecepatan tinggi.
Di sisi lain, Trump mengklaim negara bagian California berutang uang pada pemerintah federal.
Baca juga: Trump Habiskan Rp 704 Juta untuk Pasang Simulator Golf di Gedung Putih
"California dipaksa untuk membatalkan proyek kereta peluru usai menghabiskan dan membuang miliarad dollar," kicau Trump di Twitter, Rabu (13/2/2019).
"Mereka berutang pada pemerintah federal 3,5 miliar dollar. Kami ingin uang itu sekarang," imbuhnya.
California has been forced to cancel the massive bullet train project after having spent and wasted many billions of dollars. They owe the Federal Government three and a half billion dollars. We want that money back now. Whole project is a “green” disaster!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 14 Februari 2019
Lalu, bagaimana tanggapan Newsom?
"Kami membangun kereta berkecepatan tinggi, mengubungkan Central Valley dan sekitarnya," cuitnya.
"Ini adalah uang California, yang dialokasikan oleh Kongres untuk proyek ini. Kami tidak akan mengembalikannya," lanjutnya.
Dalam akhir kicauannya di Twitter, Newsom menyinggung Trump soal pembangunan tembok perbatasan.
"Juga, dengan putus asa mencari uang untuk membangun tembok?" tambahnya.
Fake news. We’re building high-speed rail, connecting the Central Valley and beyond.
This is CA’s money, allocated by Congress for this project. We’re not giving it back.
The train is leaving the station — better get on board!
(Also, desperately searching for some wall $$??) https://t.co/9hxEfEX8Vm
— Gavin Newsom (@GavinNewsom) 14 Februari 2019
Laporan NBC News menyebutkan, proyek tersebut tidak dibatalkan.
Pada pidatonya, Newsom mengatakan proyek transportasi sedang dibangun dan diproyeksikan memakan biaya lebih banyak.
"Proyek, yang sudah direncanakan, akan memakan banyak biaya dan lebih lama," ucapnya pada Selasa lalu.
"Saat ini, tidak ada jalan untuk pergi dari Sacramento ke San Diego, apalagi dari San Francisco ke Los Angeles. Saya berharap ada," kata pria yang baru menjabat pada 7 Januari lalu itu.
Baca juga: Ditanya Apa Bakal Kirim 5.000 Tentara ke Venezuela, Ini Jawaban Trump
Fox News mewartakan, kereta cepat yang menghubungkan LA dan San Francisco diperkirakan akan memakan biaya 33 miliar dollar As atau Rp 465 triliun dan selesai pada 2020.
Namun, pemerintah setempat menginginkan agar proyek tersebut sekaligus menghubungkan San Diego dan Sacramento.
Dengan begitu, biayanya akan meningkat jadi 77 miliar dollar AS
atau sekitar Rp 1.084 triliun, dengan target rampung pada 2033.