WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Bagi sebagian para lajang, Valentine's Day atau hari kasih sayang bak momok karena banyak pasangan yang merayakannya.
Mereka memamerkan kemesraan, hadiah, atau momen spesial bersama dengan orang yang mereka kasihi.
Tapi berbeda bagi Riya Patel, seorang warga Washington DC, Amerika Serikat. Meski lajang, dia menjadikan hari kasih sayang untuk merayakan cinta, bahkan dengan jarak jauh.
Baca juga: Mengenal Tradisi Giri Choco saat Hari Valentine di Jepang...
Selamat datang di fenomena Galentine's Day atau Hari Galentine yang populer di AS. Jika Valentine's Day jatuh pada 14 Februari, maka Galentine's Day dirayakan tiap 13 Februari.
Galentine's Day lahir pada 2010, berawal dari sebuah episode sitkom "Parks & Recreation".
Protagonis dalam sitkom itu, Leslie Knope (yang diperankan oleh Amy Phoeler) mengadakan acara makan-makan bersama dengan teman-teman perempuannya pada 13 Februari.
Episode tersebut sekaligus mencerminkan bahwa bukan hanya jalinan asmara romantis saja yang seharusnya dirayakan.
Best Galentine's Day Moments From 'Parks and Recreation' https://t.co/Iej8pFBUxO pic.twitter.com/GstQOtccs4
— ???? Tammy Russell ???? (@tammy_russell1) 13 Februari 2019
Sejak itu, fenomena Galentine's Day mendorong pula pesan tentang pemberdayaan perempuan.
"Saya mengatur grup besar di FaceTime bersama sahabat perempuan saya. Kami semua akan bersiap di ponsel dan merayakan satu sama lain," kata Patel, seorang perempuan berusia 22 tahun.
"Dan lalu saya merayakan diri sendiri. Biasanya berakhir dengan yoga di kamar tidur dan masak sesuatu serta minum wiski," imbuhnya, seperti diwartakan AFP.
Galentine's Day berkembang dari setengah gurauan menjadi liburan setengah serius.
"Ini hari untuk merefleksikan orang-orang yang mendukung hidup Anda," ujar Patel.
VIDEO: Welcome to the American phenomenon of Galentine's Day. Originally conceived as a response to Valentine's Day, AFP's @teotten1 looks at the holiday's growing popularity and its message: that romantic love is not the only kind worth honoring https://t.co/o99tRVqF4h pic.twitter.com/MhwmWWoROf
— AFP news agency (@AFP) 14 Februari 2019
Ada banyak warna pink, emas, dan glitter yang menghiasi hari itu, seperti halnya Valentine's Day.
Banyak kegiatan usaha yang mulai menjual produk bertema Galentine's Day, seperti kartu ucapan, gelas wine, permen, dan biskuit.
Bar dan restoran juga mengadakan pesta dan happy hours bagi pelanggan.
Seluruh penjualan selama perayaan Galentine's Day di AS diperkirakan meningkatkan pendapatan hingga 20 persen.
Baca juga: Selain Valentine, Ini Peringatan Hari Kasih Sayang di Berbagai Negara
Sara Phillips, seorang pembuat parfum di Washington DC, menggelar workshop khusus di Hari Galentine.
"Saya rasa ini tentang pemberdayaan perempuan dan perempuan saling membantu, serta mendorong," katanya.
Sementara itu, data dari National Retail Federation menunjukkan hanya 51 persen warga AS yang berencana untuk merayakan Valentine's Day pada tahun ini. Angka itu menurun lebih dari 10 persen selama dekade terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.