Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempar Kursi dari Lantai 45 Apartemen, Remaja Ini Terancam Dipenjara

Kompas.com - 14/02/2019, 07:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TORONTO, KOMPAS.com - Marcella Zoia tidak menyangka jika video dia melempar kursi sambil tertawa-tawa bakal berbuntut kepada masalah hukum.

Ulahnya yang melemparkan kursi dari lantai 45 apartemen di Toronto, Kanada, menuai kemarahan publik setelah video itu beredar.

Diwartakan AP via The Guardian Rabu (13/2/2019), kursi yang dilempar remaja 19 tahun tersebut melayang jatuh di dekat pintu masuk apartemen.

Baca juga: Pelantikan Pengurus HMI di Majene Ricuh, Kader Lempar Kursi di Depan Kapolres

Kepada AFP, polisi yang menangani mengatakan kursi tersebut bisa saja jatuh di Gardiner Expressway yang merupakan salah satu ruas jalan tersibuk di Kanada.

"Kursi tersebut bisa saja menyebabkan ada korban tewas atau insiden kemacetan di jalan. Untungnya, tidak ada korban," ujar polisi.

Detektif Todd Higo berkata setelah menerima keluhan dari publik, pihaknya mulai menyelidiki dan berhasil mengidentifiksi Zoia.

Dia kemudian diminta menyerahkan diri yang segera dilakukannya, dan hadir di sidang serta membayar jaminan 2.000 dollar Kanada, atau Rp 21,1 juta.

Greg Leslie, pengacara Zoia kepada CBC berujar, pengadilan memerintahkan remaja itu untuk tinggal bersama dengan ibunya.

"Dia malu dengan apa yang telah diperbuatnya. Dia berharap momen itu tidak pernah terjadi. Tentu saja dia juga berharap tak ada yang terluka," kata Leslie.

Dia memaklumi jika publik marah dengan video itu. Apalagi, Zoia terancam bakal menghuni penjara karena tersangkut tiga tuduhan.

Yakni membahayakan nyawa, membahayakan fasilitas publik, hingga mengganggu ketertiban umum. Leslie berujar dia sedang berdiskusi dengan jaksa penuntut.

Juru bicara kepolisian David Hopkinson menerangkan, Zoia diduga melemparkan dua kursi di apartemen yang diketahui merupakan sewaan.

Segera setelah mengetahui identitasnya, Hopkinson menjelaskan polisi memberinya kesempatan untuk menyerahkan diri secara baik-baik.

"Tawaran ini adalah pilihan terbaik. Dia tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Jadi, kami berusaha memperlakukannya sebaik mungkin," ujarnya.

Seorang teman Zoia, Jenna Periti, mengutarakan dia datang dari Brasil sebelum kelas sembilan, dan termasuk anak yang pintar.

Lebih lanjut, Wali Kota Toronto John Tory menyatakan dia berharap publik mendapat pelajaran dari kasus yang dialami Zoia.

"Insiden itu adalah perilaku tak bertanggung jawab yang bisa saja berakhir buruk dengan kematian atau luka serius," bebernya.

Baca juga: Ricuh, Sidang Paripurna DPRD Ogan Ilir Diwarnai Aksi Lempar Kursi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com