Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Agen Spionase Terpopuler dalam Catatan Sejarah...

Kompas.com - 13/02/2019, 18:22 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 13 Februari 1917 menjadi hari kelam bagi Mata Hari. Saat itu, otoritas Perancis menangkapnya atas dugaan aksi spionase yang dilakukan selama Perang Dunia II.

Perempuan legendaris dalam dunia spionase ini kemudian dipenjara di St Lazare di Paris. Hingga kemudian dia ditembak mati oleh regu tembak di Vincennes, Perancis.

Mata Hari memang sosok fenomenal. Tidak hanya bermodalkan fisik yang menarik, kemampuannya dalam komunikasi membuat dia dengan mudah mendapatkan informasi yang dicari untuk Jerman.

Apalagi, dia juga berprofesi sebagai penari di sejumlah klub elite di Eropa. Hal ini menjadikan dia akrab dengan sejumlah petinggi militer pihak Sekutu.

Namun, dunia tak hanya mengenal Mata Hari sebagai agen intelijen yang hebat. Berikut sejumlah nama agen intelijen terkenal sepanjang sejarah:

Edward Snowden

Edward Snowden.Getty/Mirror Edward Snowden.
Snowden merupakan mantan kontraktor teknik AS dan karyawan Central Intelligence Agency (CIA) yang menjadi kontraktor untuk National Security Agency (NSA)

Dia mendapat tuduhan melakukan spionase dan pencurian properti pemerintah. Selain itu, Snowden juga dituduh membocorkan informasi program mata-mata rahasia NSA kepada pers.

Snowden melarikan diri dari Amerika Serikat dan pindah ke Rusia. Perlakuan Snowden telah menyebabkan hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan beberapa negara di Eropa seperti Prancis dan Jerman menjadi terganggu.

Namun, pihak Rusia memberi suaka kepada Snowden asalkan tak memberikan pernyataan yang membuat AS marah.

Baca juga: Snowden Kicaukan Kode Aneh di Twitter

Klaus Fuchs

Klaus Fuchsthevintagenews Klaus Fuchs
Menjelang Perang Dunia II, Proyek Manhattan sedang berlangsung. Klaus Fuchs bergabung dengan tim ilmuwan yang bekerja pada proyek ini untuk mempercepat penelitian untuk menghasilkan bom atom.

Namun, tidak ada yang tahu dia adalah mata-mata Rusia. Fuchs mengirimkan sketsa senjata nuklir, Fat Man, ke kurir Uni Soviet yang juga mitranya, Harry Gold.

Ketika FBI dan intelijen Inggris mulai menanyai Fuchs pada tahun 1949, ia mengaku dan dihukum karena melakukan spionase untuk Uni Soviet.

Allan Pinkerton

Pinkerton adalah seorang industrialis yang cerdas sebelum ia menjadi mata-mata. Dia mulai menggunakan keterampilan detektifnya untuk mengusir para penipu di daerah tersebut.

Dia menyadari bahwa dia dapat menggunakan talenta ini dengan lebih baik. Pada 1850 Pinkerton mendirikan agen detektif.

Profesi ini menjadi jalan bagi Pinkerton untuk menjadi seorang mata-mata yang mengawasi kelompok konfederasi selama Perang Saudara di AS.

Elizabeth Van Lew

Setelah perang saudara di AS meletus, Elizabeth Van Lew secara terbuka mendukung kubu Utara atau Union.

Dia membawa barang-barang, pakaian, makanan, dan obat-obatan ke tahanan di Penjara Libby milik Konfederasi. Van Lew juga memberikan informasi kepada Jenderal Grant.

Dia menghabiskan sebagian besar kekayaannya untuk mendukung spionase. Lew juga membantu para tahanan melarikan diri dari Penjara Libby.

Untuk mendukung kegiatannya, dia menggunakan nama samaran "Crazy Bet" dan hasilnya tak pernah ditangkap karena aksi spionasenya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penari dan Agen Spionase Mata Hari Dieksekusi

Kim Philby

Kim PhilbyThe Independent Kim Philby
Kim Philby, dulunya anggota dinas Rahasia Inggris yang sebenarnya merupakan mata-mata Uni Soviet. Kisahnya bermula saat Uni Soviet merekrut pemuda untuk dijadikan agen intelijen di negara kerajaan itu.

Para pemuda yang direkrut itu dikenal dengan sebutan "The Cambridge Five", dan Philby merupakan salah satu di antaranya.

Pada 1934, ia pergi ke Wina di mana ia bertemu, menikah, dan segera menceraikan seorang wanita muda yang merupakan anggota Partai Komunis Austria. Philby kemudian mengklaim bahwa inilah saat yang tepat bagi Pemerintah Uni Soviet merekrutnya untuk melakukan pekerjaan spionase di Inggris.

Pada 1941, Philby berhasil memasuki jajaran Dinas Rahasia Rahasia Inggris. Dia dengan cepat naik pangkat. Dia juga sempat terlibat dalam Perang Dunia II melawan Jerman, untuk Inggris dan Uni Soviet.

Kesetiaannya kepada Uni Soviet dan cita-cita ideologi komunisme yang dia anut tidak berkurang ketika dimulainya Perang Dingin. Pada 1988, ia meninggal di Moskow, karena serangan jantung.

Virginia Hall

Virginia HallThe Washington Post Virginia Hall
Virginia Hall mendukung perlawanan terhadap Nazi selama bertahun-tahun di Spanyol dan Prancis.

Dia memberikan peta kepada pasukan Sekutu untuk zona yang akan direbut, memberikan persembunyian yang aman, melaporkan pergerakan musuh, dan bahkan memberi pelatihan untuk Perancis.

Dia melakukan semua ini bahkan setelah kehilangan kakinya saat berburu pada 1932. Ketika itu, orang-orang Jerman mengenalinya sebagai agen mata-mata yang berbahaya. Dia juga disebut sebagai "perempuan pincang".

Hall belajar berjalan dengan menggunakan alat bantu dan berhasil melakukan banyak penyamaran untuk menggagalkan upaya Nazi menangkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com