KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, negaranya siap berdiskusi dengan Korea Utara (Korut).
Pernyataan tersebut terlontar di tengah pengusutan kasus pembunuhan kakak tiri Pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Jong Nam.
Baca juga: Polisi Malaysia Cari 2 WNI Lagi Terkait Kasus Pembunuhan Kim Jong Nam
Kim Jong Nam berada di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017 ketika ada yang memberikan racun saraf VX, dan tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Kasus pembunuhan pria 45 tahun tersebut tidak saja mengejutkan dunia. Namun juga membuat relasi antara Malaysia dan Korut merenggang.
Diwartakan New Straits Times via Channel News Asia Selasa (12/2/2019), Mahathir menyebut hubungan dua negara saat ini begitu kaku.
"Saat ini, kami mempunyai permasalahan dengan Korea Utara buntut kematian seorang warganya di sini," terang PM berjuluk Dr M tersebut.
Mahathir menjelaskan mereka bakal segera menyelesaikan isu tersebut dengan Pyongyang. "Soal apakah kami bakal membuka kedutaan, itu bakal diselesaikan kemudian," terangnya.
Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang dilaporkan tidak mempunyai staf sejak April 2017. Diwawancara Nikkei Asian Review, Mahathir bakal memulihkan hubungan dua negara.
Mahathir kemudian mendapat pertanyaan tentang rencana pertemuan kedua Kim dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump dan Kim bakal bertemu di ibu kota Vietnam, Hanoi, pada 27-28 Februari mendatang. "Apa yang kami tidak inginkan adalah konfrontasi dan konflik," tukasnya.
Baca juga: Ada Cukup Bukti, Sidang Terdakwa Pembunuhan Kim Jong Nam Berlanjut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.