Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Calonkan Diri Jadi PM Thailand, Putri Ubolratana Minta Maaf

Kompas.com - 13/02/2019, 13:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Putri Ubolratana meminta maaf setelah niatnya mencalonkan diri menjadi perdana menteri  berujung perintah pembatalan dari Raja Thailand.

Lewat akun Instagramnya pada Selasa (12/2/2019) malam, putri berusia 67 tahun itu meminta maaf atas keputusannya yang memicu kontroversi tersebut.

"Saya meminta maaf bahwa niat tulus saya untuk membantu negeri dan bangsa Thailand telah menciptakan masalah yang seharusnya tidak muncul di masa ini," kata Ubolratana.

Baca juga: Nama Putri Ubolratana Resmi Dicoret sebagai Kandidat PM Thailand

Pernyataan Ubolratana itu kemudian ditutup dengan tanda pagar #howcomeitsthewayitis.

Ubolratana adalah putri sulung mendiang Raja Bhumibol Adulyadej. Namun, dia melepas status bangsawannya saat menikahi seorang pria Amerika pada 1972.

Setelah bercerai, Ubolratana kembali ke Thailand, di mana rakyat Thailand masih menganggapnya sebagai anggota keluarga kerajaan.

Saat dia mengatakan, tengah menggunakan haknya sebagai warga biasa saat mencalonkan diri sebagai perdana menteri, pernyataan sebaliknya datang dari istana.

Istana mengatakan, Ubolratana masih merupakan anggota keluarga Chakri, nama dinasti yang saat ini berkuasa di Thailand.

Niat Ubolratana mencalonkan diri sebagai perdana menteri langsung layu sebelum berkembang saat Raja Maha Vajiralongkorn menerbitkan dekrit.

Raja Vajiralongkoran mengatakan, terlibatnya anggota keluarga kerajaan dalam politik adalah hal yang tidak pantas.

Ubolratana sendiri awalnya diusung partai Thai Raksa Chart yang masih terkait dengan Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri yang kini mengasingkan diri di luar negeri.

Batalnya pencalonan Ubolratana ini bisa menjadi pukulan berat bagi mesin politik Thaksin Shinawatra.

Baca juga: Pernyataan Raja Thailand Bikin Putri Ubolratana Batal Jadi Calon Perdana Menteri

Apalagi dengan mencalonkan seorang anggota keluarga kerajaan partai Thai Raksa Chart tercancam didiskualifikasi dari pemilu pada 24 Maret mendatang.  

Padahal partai Thai Raksa Chart bisa menjadi penyumbang suara untuk mesin politik lain milik Thaksin yaitu partai Pheu Thai.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com