Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tak Senang soal Uang Bangun Tembok Perbatasan, tetapi...

Kompas.com - 13/02/2019, 13:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat suara setelah Kongres memutuskan berapa uang yang dia dapatkan untuk membangun tembok perbatasan Meksiko.

Baik politisi Demokrat maupun Republik menyetujui paket penawaran pembangunan tembok sebesae 1,4 miliar dollar AS, atau Rp 19,6 triliun, dan program pengamanan lain.

Diwartakan AFP Rabu (13/2/2019), jumlah tersebut tidak sampai setengah dari 5,7 miliar dollar AS, atau Rp 79,9 triliun, yang diminta Trump.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Presiden AS: Trump Kukuh Bangun Tembok Perbatasan

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya senang. Maupun saya tidak bisa berkata bahwa saya terkesima," kata Trump saat rapat kabinet di Gedung Putih.

Namun, kesepakatan itu dilaporkan memuaskan kedua belah pihak, dan cukup membuat Trump tak jadi mendeklarasikan penutupan layanan pemerintah (shutdown).

"Saya tidak berpikir kalian bakal melihat shutdown kembali," ujar Trump seraya berujar dia bakal berjuang agar jumlah dananya bertambah.

Para politisi Republik mendesak presiden 72 tahun tersebut supaya menerima apa yang sudah menjadi kesepakatan Kongres.

Senator Richard Shelby yang merupakan negosiator ulung Republik dilaporkan berkata kepada Trump paket pendanaan itu "cukup bagus".

Pada Selasa malam waktu setempat (12/2/2019), Trump mengunggah kicauan di Twitter berisi ucapan terima kasih atas kerja keras wakil rakyat dari Republik.

Dia menuturkan salut dengan kerja mereka dalam menangani "Radikal Kiri" dalam membahas isu tentang keamanan di perbatasan Meksiko.

"Bukan tugas yang mudah. Namun Dinding saat ini sedang dibangun, dan bakal menjadi prestasi bagi kelanjutan hidup dan keamanan negara kami," ulas Trump.

Dana yang dikucurkan tersebut bakal membiayai proyek pembangunan tembok sepanjang 88,5 kilometer di perbatasan AS-Meksiko.

Ratusan kilometer perbatasan dilaporkan sudah mendapat penghalang. Namun Trump bersikukuh mereka butuh yang lebih solid untuk menangkal "invasi" migran.

Baca juga: Cegah Shutdown Terulang, Republik dan Demokrat Ambil Jalan Tengah

Oposisi Demokrat menyebut presiden ke-45 itu sengaja melebih-lebihkan isu perbatasan demi mendapat suara dari kelompok sayap kanan.

Pada Desember 2018, Trump menekan Kongres untuk meluluskan permintaannya dengan menolak menandatangani sejumlah anggaran negara.

Akibatnya, AS mengalami shutdown yang berimbas kepada 800.000 pegawai negeri mulai dari petugas bandara hingga Badan Penyelidik Federal (FBI).

Meski begitu, Demokrat tetap kukuh tak memberi izin dan memaksa Trump melunak dengan adanya pendanaan sementara dan mengakhiri shutdown di hari ke-35.

Kali ini, Republik yang tidak ingin melihat adanya shutdown kedua mulai melobi Demokrat, dan meninggalkan Trump dengan sedikit dukungan politik.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell menjelaskan kompromi antara politisi dua partai tradisional AS itu jelas sebuah kabar bagus.

Baca juga: Shutdown Usai, Trump Akhirnya Bisa Kembali Bermain Golf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com