Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Durian Musang King dan Kisah Perjuangan "Orang Asli" Melindungi Tanah Kelahiran

Kompas.com - 12/02/2019, 21:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Shaffira Sabrina Syed Akil, seorang pencinta lingkungan ternama, mencoba untuk menyelesaikan perselisihan ini.

“Tujuan utama saya adalah untuk melindungi hutan-hutan dari kehancuran, terutama dari penebangan hutan yang sembarangan. Jika kita melindungi hutan, kita melindungi Orang Asli,” kata Sabrina.

Akhir-akhir ini ada beberapa hal positif yang terjadi. Tiga bulan setelah Pemilihan Umum Mei 2018, Sabrina Sahriffa dan Mustafa menghadap Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad dan menyerahkan memorandum meminta pemerintah pusat untuk turun tangan.

Kegiatan aktivis dan lobi mereka akhirnya menunjukkan hasil. Pada 18 Januari 2019, pemerintahan Mahathir mengajukan gugatan terhadap pemerintah negara bagian Kelantan sebab dianggap gagal melindungi tanah Orang Asli di Gua Musang.

Bagi Mustafa Along, keputusan ini merupakan perkembangan. “Ini penting bagi kami. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah peduli mengenai keberlangsungan Orang Asli. Namun, pemerintah seharusnya bertindak dari dulu. Lihat sekarang, kerusakan yang melanda hutan kami sudah tidak bisa diperbaiki,” kata Mustafa.

Shariffa Sabrina menambahkan bahwa upaya konservasi lingkungan harus dilakukan secara menyeluruh.

Sabrina bertutur, “Saya mengapresiasi pemerintah sekarang. Hal ini tidak pernah terjadi di pemerintahan sebelumnya. Namun, pada akhirnya masyarakat Malaysia sendirilah yang harus mulai belajar dan melakukan perlindungan alam yang ada di sekitar kita. Pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri. Hutan-hutan ini adalah milik kita semua.”

China memiliki kapasitas untuk mengubah, bahkan mengendalikan kepentingan kelompok-kelompok kecil di Asia Tenggara. Kita perlu menyadari dampak negatif yang dapat ditimbulkan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun budaya, sebelum kita menjadi pemasok bagi sang negara adidaya di utara ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke