Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bertahan Hidup, Wanita Venezuela Terpaksa Jadi PSK di Kolombia

Kompas.com - 12/02/2019, 11:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

BOGOTA, KOMPAS.com — Mariza, bukan nama sebenarnya, datang ke Kolombia dari Venezuela dengan satu tujuan: mendapat kehidupan yang lebih baik.

Berbekal pengalamannya sebagai perawat bersertifikat, dia mencoba peruntungannya di sana. Nyatanya, tidak ada lapangan pekerjaan yang dia temui.

Karena tidak mendapat pekerjaan satu pun, bahkan sebagai tenaga kebersihan, dia memutuskan untuk melakukan hal yang sebelumnya tidak dia bayangkan.

Baca juga: Tembak PSK yang Tolak Melayaninya, Kakek 89 Tahun Dipenjara

"Melayani satu pria hari ini, dan satu pria besoknya," kata Mariza membuka kisahnya berada di dalam dunia prostitusi, dikutip CNN, Senin (11/2/2019).

Menjadi pekerja seks komersial (PSK), Mariza sadar bahwa keputusan yang diambilnya tidak mudah dan sangat berbahaya.

"Namun, sebagai seorang ibu, saya tidak bisa hanya sekadar berpikir. Saya harus melakukan apa yang perlu dilakukan," tegasnya.

Mariza merupakan satu dari banyak warga Venezuela yang memlih untuk keluar dari negaranya sejak krisis ekonomi menghantam.

Ketika masih di Venezuela, pekerjaan Mariza sebagai perawat selama 15 hari hanya cukup untuk membeli sekantong tepung di toko yang hanya buka setiap dua hari sekali.

Mariza mengungkapkan, masyarakat bakal mengantongi tiket dan menunggu di toko kelontong itu untuk membeli apa saja yang tersedia di sana.

Kenyataan itu membuat dia memilih untuk meninggalkan ibu dan tiga orang anaknya guna mengadu nasib di Kolombia dua tahun silam.

Namun, kini dia tidak bisa lagi memaksimalkan ilmunya karena terpaksa menjadi PSK. Dia mengatakan tidak bekerja sesuai bidang membuatnya frustrasi.

"Selama lima tahun saya bersekolah dan mempersiapkan pekerjaan ini. Rasanya apa yang saya perjuangkan sia-sia," ucapnya dengan nada tercekat.

Selama bertahun-tahun, rakyat Venezuela mendukung Presiden Nicolas Maduro sama seperti dukungan bagi mendiang Presiden Hugo Chavez.

Baik Maduro maupun Chavez menggunakan hasil penjualan minyak bumi untuk membiayai berbagai program sosial negara.

Namun, ketika harga minyak turun dan membuat ekonomi kolaps, rakyat mulai berunjuk rasa menentang tangan yang memberi mereka makan.

Baca juga: Bahas Venezuela, Trump Akan Jamu Presiden Kolombia di Gedung Putih

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com