Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibebaskan Thailand, Pesepak Bola Bahrain Pulang ke Melbourne

Kompas.com - 12/02/2019, 09:49 WIB
Ervan Hardoko

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Pesepak bola sekaligus pengungsi asal Bahrain yang tinggal di Melbourne Hakeem al-Araibi sedang dalam perjalanan kembali ke Australia setelah dibebaskan dari penjara  Thailand, Senin (11/2/2019) malam.

Al-Araibi telah meninggalkan Bangkok dengan pesawat Thai Aiways dan tiba di Melbourne hari Selasa (12/2/2019) siang.

Dia menjadi penumpang terakhir yang menaiki pesawat tersebut dengan dikawal petugas imigrasi.

Baca juga: Dukungan Buat Al-Araibi

Kedua petugas itu menemani Al-Araibi sejak di pintu keberangkatan, hingga da menaiki pesawat.

Di Melbourne, Hakeem akan disambut banyak orang yang selama dua bulan terakhir sudah mendukung agar dia dibebaskan.

Pada Senin, kejaksaan Thailand mengajukan pembatalan terhadap usaha untuk mengekstradisi Hakeem ke Bahrain di mana dia menghadapi kemungkinan penjara 10 tahun karena melakukan serangan ke sebuah kantor polisi.

Dia membantah semua tuduhan tersebut, dan mengatakan kasusnya bermotifkan politik. Setelah pembatalan kasus tersebut, Hakeem langsung dibawa dari penjara ke bandara.

Masih belum jelas kapan dan alasan pemerintah Thailand memutuskan membebaskan Hakeem.

Namun dilaporkan, pemerintah Bahrain setuju membatalkan permintaan ekstradisi setelah pembicaraan antara Putra Mahkota Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa dengan Menlu Thailand di akhir pekan lalu.

Di sisi lain, para pejabat Bahrain mengatakan negerinya berencana melakukan semua tindakan hukum guna mengejar Al-Araibi.

"Keputusan bersalah terhadap Al-Araibi masih berlaku dan Al-Araibi memiliki hak untuk melakukan banding atas keputusan pengadilan' di Pengadilan Banding Bahrain." kata Kementerian Luar Negeri Bahrain setelah pesepak bola itu dibebaskan.

Thailand banyak mendapat tekanan dari pemerintah Australia, badan olahraga, dan kelompok HAM untuk membiarkan Hakeem kembali ke Australia.

Di Australia, Al-Araibi memiliki status sebagai pengungsi dan menjadi pemain sepakbola semi-profesional.

Pria berusia 25 tahun tersebut adalah mantan pemain timnas Bahrain namun mengatakan meninggalkan negeri itu dan pindah ke Melbourne karena penindasan politik dan takut akan disiksa bila dia kembali ke sana.

Dia mengatakan, menjadi sasaran penanahan karena dia berasal dari keluarga pemeluk Syiah dan karena saudara laki-lakinya aktif dalam kegiatan politik di Bahrain.

Baca juga: Pesebak Bola Bahrain yang Ditahan Thailand Akan Segera Bebas

Sebagian besar penduduk Bahrain menganut paham Syiah namun yang berkuasa adalah keluarga kerajaan yang menganut paham Sunni.

Dia ditahan di Bangkok dua bulan lalu atas permintaan Bahrain melalui Interpol setelah dia tiba di ibu kota Thailand itu pada November lalu ketika sedang berbulan madu dengan istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com