WELLINGTON, KOMPAS.com — Kebakaran hutan di Selandia Baru diperkirakan terus menyala selama beberapa pekan ke depan, sementara api sudah menjauh dari area permukiman.
Sekitar 3.000 penduduk Wakefield, di pinggiran Nelson, Pulau Selatan, diminta untuk mengikuti perintah evakuasi pada Sabtu (9/2/2019) karena api telah berjarak 2 km dari rumah mereka.
Diwartakan kantor berita AFP, Senin (11/2/2019), kebakaran muncul pada awal pekan lalu, yang mengakibatkan suhu panas di area hutan lebat.
Baca juga: Bikin Tato Harry Styles di Pipi, Artis Selandia Baru Dikecam Netizen
Hingga Senin, api diperkirakan telah menghanguskan area seluas 2.300 hektar.
Kepala pemadam kebakaran John Sutton menyatakan, meski kondisinya telah mereda, kobaran api masih tidak bisa diprediksi.
Selain itu, terlalu dini untuk menyebut kebakaran dapat dikendalikan.
"Masih ada kobaran besar di sini dan banyak juga area yang belum terbakar," katanya.
"Jadi walau kami mungkin membelokkan api ke sudut, akan ada pemadam kebakaran yang mengatasi kebakaran ini sampai Maret," ucapnya.
Helicopters dump water to extinguish a forest fire that started on Tuesday in New Zealand. Emergency services say the massive blaze has caused 170 homes to be evacuated. pic.twitter.com/NF0oraCZ5H
— China Daily (@ChinaDaily) 7 Februari 2019
Kepala pertahanan sipil setempat Roger Ball menyatakan, penduduk Wakefield dapat kembali ke rumah secepatnya pada Senin malam.
Namun, wilayah permukiman mereka tetap berada dalam status darurat.
"Penduduk yang kembali harus memahami dan menerima bahwa mereka harus bersiap jika dievakuasi lagi apabila kondisinya berubah," tuturnya.
Kebakaran tersebut diyakini tidak sengaja ditimbulkan oleh peralatan pertanian meski ada juga kebakaran kecil yang sengaja dilakukan.
Baca juga: Bertingkah Laku Buruk, Keluarga Turis Inggris Dideportasi dari Selandia Baru
Sejauh ini satu rumah telah hancur oleh api dan belum ada laporan kematian atau cedera.
Laporan New Zealand Herald menyebutkan, lebih dari 100 personel berupaya mengatasi kebakaran sepanjang malam.
Sebanyak 22 helikopter juga diterjunkan untuk membantu upaya pemadaman api. Kebakaran itu disebut sebagai kebakaran hutan terbesar sejak 1955.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.