BANGKOK, KOMPAS.com - Pada awal Februari lalu, pesepak bola asal Bahrain Hakeem al-Araibi memohon agar pengadilan membebaskannya.
Dia menolak diekstradisi ke negara asalnya karena takut disiksa dan kemungkinan nyawanya juga terancam.
Setelah ditahan dua bulan di Thailand, al-Araibi dapat bernafas lega. Pasalnya, pemerintah "Negeri Gajah Putih" akan segera membebaskannya.
Baca juga: Takut Disiksa, Pesepak Bola Bahrain Tak Mau Diekstradisi oleh Thailand
Diwartakan BBC, Senin (11/2/2019), pembebasannya menyusul penarikan permintaan ekstradisi dari Bahrain.
Kantor Kejaksaan Agung (OAG) Thailand meminta pengadilan untuk mengakhiri proses persidangan terhadap al-Araibi karena Bahrain tidak lagi menginginkannya.
"Pagi ini, Kementerian Luar Negeri menginformasikan kami bahwa Bahrain tidak lagi tertarik dengan permintaan ini (ekstradisi)," kaya kepala urusan luar negeri OAG Chatchom Akapin.
Keterangan yang sama juga diperoleh oleh pendukung al-Araibi, mantan kapten sepak bola Australia Craig Foster.
"Rasa terima kasih saya kepada masyarakat Thailand yang luar biasa atas dukungan dan pemerintah Thailand untuk menegakkan hukum internasional," kicaunya.
We understand that @prayutofficial Govt and court has ruled to release Hakeem. My thanks go to the wonderful people of Thailand for your support and to Thai Govt for upholding international law. My deepest gratitude. Also to everyone who stood for what’s right ???? #Hakeemhome
— Craig Foster (@Craig_Foster) 11 Februari 2019
Al-Araibi ditahan di Bangkok saat ingin berbulan madu pada November 2018 atas permintaan Bahrain.
Dia dijatuhi hukuman dalam persidangan in absentia karena merusak kantor polisi di negaranya.
Pria berusia 25 tahun itu menolak segala tuduhan kepadanya. Selama ini dia juga menjadi pengkritik vokal terhadap otoritas Bahrain.
Al-Araibi melarikan diri ke Australia pada 2014 dan berhasil mendapatkan suaka pengungsi pada 2017. Dia tergabung dengan klub sepak bola semi-profesional Pascoe Vale FC di Melbourne.
Baca juga: Gadis Saudi yang Kabur Beberkan Kisahnya Dipukuli Ibu dan Kakak
Kasus penahanannya menjadi sorotan usai bintang sepak bola dunia termasuk Didier Drogba dan Jamie Vardy menyerukan kebebasannya.
Nasibnya Araibi kembali jadi pusat perhatian ketika seorang gadis asal Arab Saudi berhasil mendapat suaka ke Kanada, usai dibebaskan oleh otoritas Thailand.
Rahaf Mohammed al-Qunun pada Januari lalu bersikukuh tidak ingin dipulangkan ke negaranya karena takut nyawanya bakal terancam. Kini, dia telah mendapat suaka di Kanada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.