Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Klaim Jam Kerjanya Lebih Lama dari Presiden AS Sebelumnya

Kompas.com - 11/02/2019, 09:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat bicara menyusul kabar mengenai agenda kerjanya yang bocor.

Dalam laporan yang dipublikasikan Axios pekan lalu, 60 persen dari agenda Trump selama tiga bulan terakhir merupakan "waktu eksekutif".

Diwartakan AFP Minggu (10/2/2019), waktu eksekutif adalah jadwal tidak tersusun yang biasanya dipergunakan  untuk membaca koran, menelepon, hingga menonton televisi.

Baca juga: Terungkap, Donald Trump Hanya Bekerja 5 Jam Sehari

Seorang sumber kepada Axios seperti dikutip The Hill, Trump bakal menghabiskan lima jam pertama setiap hari di kediamannya.

Melalui kicauiannya di Twitter, Trump menegaskan jadwal yang dianggap terlalu santai itu harus dipahami secara positif, bukan negatif.

"Ketika istilah Waktu Eksekutif digunakan, saya bekerja. Tidak santai. Malah, jam kerja saya mungkin lebih lama dari Presiden AS sebelumnya," klaim Trump.

Dia menuturkan ketika menjabat pada Januari 2017, AS mengalami banyak masalah mulai dari perang, masalah imigrasi, hingga pajak yang terlalu tinggi.

"Saya tidak punya pilihan selain bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang," tutur presiden berusia 72 tahun tersebut.

Sementara kritik yang berkembang menyatakan jadwal itu menunjukkan kemalasan, Gedung Putih menjelaskan agenda yang bocor itu tak mencerminkan pekerjaan presiden sepenuhnya.

Penjabat Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney kepada Fox News Sunday berkata, jadwal tersebut tidak sepenuhnya rahasia karena sudah diterima 400 orang.

"Malah, menurut saya ada jadwal yang lebih bersifat rahasia. Misalnya jadwal sebagai kepala staf," ucap Mulvaney.

Dalam wawancara dengan NBC Meet the Press, Mulvaney menegaskan "waktu eksekutif" itu ada untuk memudahkan Trump mempersiapkan agenda rapat dengan stafnya.

Dia mengungkapkan Trump melakukan percakapan telepon mulai pukul 06.30 hingga 23.00. "Jadi, saya bisa pastikan beliau bekerja lebih keras dari seharusnya," ujar dia.

Meski begitu, Trump dilaporkan memerintahkan adanya pengusutan siapa pejabat yang telah membocorkan agenda kerjanya tersebut.

Mulvaney berharap, si pembocor bisa segera diumumkan pada pekan ini. "Fakta ada yang mengumpulkan agenda kerja presiden selama tiga bulan sangatlah berat," tukasnya.

Baca juga: Jalani Tes Fisik Kedua, Bagaimana Kondisi Kesehatan Presiden Trump?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,The Hill
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com