WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Arab Saudi menyatakan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi dilakukan oleh para pejabat pemerintah di luar otoritas mereka.
Jurnalis berusia 59 tahun itu dimutilasi setelah sebelumnya tewas dengan cara dicekik pada 2 Oktober 2018 di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Baca juga: PBB: Pembunuhan Brutal Jamal Khashoggi Dilakukan oleh Saudi
Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri Adel al-Jubeir berkata, saat ini 11 orang menjadi terduga pelaku pembunuhan, dengan lima di antaranya dituntut hukuman mati.
Dalam wawancara dengan CBS Face The Nation seperti dikutip AFP Minggu (10/2/2019), Jubeir sempat mendapat pertanyaan di mana jenazah Khashoggi disembunyikan.
"Kami tidak tahu," ujar mantan Menteri Luar Negeri periode 2015 sampai 2018 itu. Dia kemudian kembali mendapat pertanyaan apakah para pelaku tidak memberi tahu lokasinya.
Jubeir menjawab saat ini jaksa penuntut masih terus menyelidiki dan berujar saat ini pihak penyelidik mempunyai sejumlah teori.
"Kami terus menanyakan mereka di mana lokasi jenazah itu berada. Saya berharap pada akhirnya kami bakal menemukan kebenaran," ungkapnya.
Menteri 57 tahun itu melanjutkan, kematian Khashoggi merupakan tragedi yang mengerikan, dan menegaskan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tak terlibat.
Saudi Minister of State for Foreign Affairs @AdelAljubeir says he doesn’t yet know where Jamal Khashoggi’s body is: “We are still investigating...I would expect that eventually we will find the truth” pic.twitter.com/J1MhBliu2J
— Face The Nation (@FaceTheNation) February 10, 2019
Jubeir menegaskan jajaran penegak hukum bakal menginvestigasi kasus itu hingga tuntas, dan menghukum pelakunya secara transparan.
"Putra mahkota tak ada kaitannya. Tidak ada perintah untuk membunuh dia (Khashoggi). Seluruh negeri masih terkejut akan insiden ini," ujar dia.
Jubeir kemudian mendapat paparan artikel dari The New York Times bahwa Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menyadap percakapan MBS.
Dalam rekaman tersebut, kepada ajudannya MBS sempat mengatakan bakal menggunakan "peluru" kepada Khashoggi, setahun sebelum pembunuhan terjadi.
"Saya tidak akan mengomentari laporan dari sumber tidak jelas. Ini bukanlah operasi yang dilakukan pemerintah," ucap Jubeir dilansir Huffington Post.
Wawancara CBS dengan Jubeir terjadi pada Jumat (8/2/2019), hari yang sama dengan tenggat waktu dari Kongres AS kepada Presiden Donald Trump.
Hingga tenggat waktu itu berakhir, Trump tidak memberi laporan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi yang dikenal sangat kritis terhadap MBS.
Baca juga: Kepada Ajudannya, MBS Berkata Ingin Gunakan Peluru kepada Khashoggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.