WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pada pidato kenegaraan tahunan atau State of Union pada 5 Februari lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan rencana perjumpaan keduanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pria berusia 72 tahun itu menyebut Vietnam menjadi negara yang akan menggelar kencan dua hari mereka pada 27-28 Februari 2019.
Melansir dari NBC News, Sabtu (9/2/2019), Trump telah mengonfirmasi lebih rinci tentang lokasi pertemuannya dengan Kim, yaitu di ibu kota Vietnam, Hanoi.
Baca juga: Jalani Tes Fisik Kedua, Bagaimana Kondisi Kesehatan Presiden Trump?
"Perwakilan saya baru saja meninggalkan Korea Utara setelah pertemuan yang sangat produktif dan disepakati waktu dan tanggal untuk KTT kedua dengan Kim Jong Un," kicaunya di Twitter.
"Pertemuan akan digelar di Hanoi, Vietnam, pada 27-28 Februari. Saya berharap berjumpa Ketua Kim dan memajukan tujuan perdamaian," imbuhnya.
My representatives have just left North Korea after a very productive meeting and an agreed upon time and date for the second Summit with Kim Jong Un. It will take place in Hanoi, Vietnam, on February 27 & 28. I look forward to seeing Chairman Kim & advancing the cause of peace!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 9 Februari 2019
Seperti diketahui, pada pertemuan pertama tahun lalu di Singapura, Trump dan Kim menyepakati langkah menuju denuklirisasi Korea Utara secara penuh dan terverifikasi.
Namun, hanya ada sedikit kemajuan konkret pada rencana denuklirisasi. Laporan dari pejabat AS menunjukkan, Pyongyang terus mengembangkan rudal balistik di lokasi yang tidak diumumkan.
Sekali lagi, Trump justru memuji Kim melalu kicauan di Twitter. Dia juga berjanji akan membantu mendorong Korea Utara menjadi negara dengan kekuatan ekonomi yang hebat.
"Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, akan menjadi kekuatan ekonomi yang hebat," kicaunya.
"Dia mungkin mengejutkan beberapa orang, tapi dia tidak akan mengejutkan saya karena saya telah mengenalnya dan memehami betapa cakapnya dia," lanjutnya.
"Korea Utara akan menjadi sejenis Roket yang berbeda, yang berekonomi," imbuhnya.
North Korea, under the leadership of Kim Jong Un, will become a great Economic Powerhouse. He may surprise some but he won’t surprise me, because I have gotten to know him & fully understand how capable he is. North Korea will become a different kind of Rocket - an Economic one!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 9 Februari 2019
Sementara itu, Utusan Khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun memang telah mengunjungi Pyongyang selama tiga hari untuk mempersiapkan KTT kedua antara kedua negara.
Biegun dan perwakilan Korut, Kim Hyok Chol, sepakat untuk bertemu lagi menjelang pertemuan akhir bulan ini.
Baca juga: Media Korea Utara Sepi dari Berita Rencana Pertemuan Kedua Trump-Kim
Biegun juga menyempatkan diri berusa dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatang Kang Kyung Wha pada Sabtu untuk memberi penjelasan singkat tentang perkembangan terkini terkait Korut.
"Diskusi kami produktif," katanya, usai bertemu Kang.
"Presiden sangat menantikan pengambilan langkah selanjutnya. Ada kerja keras yang harus dilakukan dengan Korut sekarang dan kemudian," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.