Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/02/2019, 21:16 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sistem donasi yang dibuka oleh pemerintah Malaysia kepada rakyatnya untuk membantu membayar utang negara resmi ditutup setelah delapan bulan.

Donasi bernama Tabung Harapan Malaysia itu resmi ditutup pada 14 Januari lalu, dengan jumlah donasi 202.716.775,10 ringgit, atau Rp 695,4 miliar.

Baca juga: Mahathir Bakal Buka Donasi untuk Bantu Lunasi Utang Rp 3.500 Triliun

Menteri Keuangan Lim Guan Eng dikutip The Star via Asia One Jumat (8/2/2019) berkata, uang yang terkumpul setelah donasi ditutup bakal dikembalikan.

Dalam keterangan resminya, Lim menjelaskan uang yang diberikan oleh warga seluruhnya bakal dipakai untuk membayar utang.

"Saat ini, Kementerian Keuangan tengah mengurus penutupan rekening sebelum uang itu dihitung oleh Departemen Auditor Jenderal.

Setelah memenangkan pemilihan umum pada Mei 2018, pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad langsung membuka rekening donasi.

Kebijakan itu muncul setelah Mahathir mengumumkan saat ini Negeri "Jiran" tengah menghadapi utang sebesar 1 triliun ringgit, atau Rp 3.430 triliun.

Juni 2018, mantan Raja Malaysia Sultan Muhammad V dari Kelantan memutuskan untuk memotong gajinya sebesar 10 persen untuk membantu mengurangi utang.

Langkah Sultan Muhammad V kemudian ditiru oleh jajaran menteri pimpinan Mahathir untuk memangkas 10 persen gaji sebagai simbol penghematan.

"Pemerintah federal mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Malaysia yang telah menyumbang sebagai rasa cinta kepada kalian," ujar Lim.

Menteri berusia 58 tahun itu menuturkan, donasi itu membuat pemerintahan Dr M, julukan Mahathir, harus bekerja keras untuk membayar utang negara.

Komite yang diketuai Sekretaris Jenderal Pendapatan Ahmad Badri Mohd Xahir saat ini tengah mempertimbangkan bagaimana kontribusi itu bakal disalurkan.

Baca juga: Mahathir Tolak Donasi Rp 365 Miliar untuk Bayar Utang Malaysia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Asia One
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke