Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Tunku Abdul Rahman, Bapak Kemerdekaan Malaysia

Kompas.com - 08/02/2019, 20:29 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Pemerintahan Inggris tidak berani melakukan apa pun terhadapnya karena dia adalah putra Sultan dan seorang Melayu yang berharga.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bob Marley, Sang Rasta Pelantun Reggae

Beberapa tahun kemudian, Abdul pergi ke Inggris dan tinggal di sana sebentar sebelum akhirnya kembali ke Malaya setelah meletusnya Perang Dunia II.

Pada 1939, dia mengikuti ujian bahasa Inggris yang sempat membuatnya gagal pada 9 tahun sebelumnya. Namun kali ini, dia berhasil lulus.

Dia menyelesaikan studi hukum di Inggris di Inss of Court untuk memperoleh kualifikasi hukum dan kembali ke Kedah.

Pada 1949, dia bekerja di pengadilan dan kemudian ditunjuk sebagai wakil jaksa penuntut umum di Departemen Hukum Federal Malaya, posisi yang dia tinggalkan pada 1951 untuk memulai karier politik.

Akhirnya, dia menjadi presiden Organisasi Nasional Melayu Besatu (UMNO) yang kemudian mempelopori aliansi dengan Asosiasi China Melay dan Kongres India Melayu.

Kemerdekaan Malaysia dan keruntuhan rezim

Pada Januari 1956, Abdul memimpin misi ke London untuk menegosiasikan kemerdekaan Melayu. Inggris, berjanji akan memberikan kemerdakaan pada Agustus 1957.

Janji pun ditepati. Dia segera menjadi perdana menteri pertama Melayu yang independen.

Pada tengah malam pada 30 Agustus 1957, dia berdiri di tiang bendera di Lapangan Merdeka, Kuala Lumpur. '

Abdul menyaksikan bendera Inggris Union Jack diturunkan untuk terakhir kalinya dan bendera Federasi Malaysia atau Persekutuan Tanah Melayu yang baru dikibarkan.

Wilayah Malaysia kala itu Singapura, Sabah, Sarawak, dan Brunei pada 1963.

Namun, penambahan Singapura dalam Federal terbukti menjadi bencana yang meningkatkan masuknya gelombang warga China di wilayah itu.

Setelah bentrokan tak berujung, Singapura memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 9 Agustus 1965 sebagai negara republik.

Rezim Abdul Rahman runtuh pada 1969, ketika Partai Aliansi kehilangan sebagian besar dukungan dalam pemilihan umum tahun itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com