Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantang Petahana, Putri Thailand Ikut Bursa Pemilihan Perdana Menteri

Kompas.com - 08/02/2019, 11:46 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Kakak tertua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Putri Ubolratana Rajakanya, mencalonkan diri dalam pemilihan perdana menteri, yang digelar pada 24 Maret 2019.

Diwartakan kantor berita AFP, Jumat (8/2/2019), Putri Ubolratana menjadi kandida perdana menteri dari partai Thai Raksa Chart.

"Dewan (partai) menyetujui Putri Ubolratana, orang yang berpendidikan dan terampil, sebagai pilihan yang paling cocok," kata pemimpin partai Thai Raksa Chart, Preechapol Pongpanich.

Baca juga: Gagal Diselundupkan ke Thailand, Ribuan Belangkas Dikubur

"Saya yakin tidak ada masalah terkait kualifikasinya, tapi kami harus menunggu Komisi Pemilihan untuk mengesahkan pencalonannya," ucapnya.

Channel News Asia mengabarkan, Komisi Pemilihan akan mengesahkan para kandidat perdana menteri pada 15 Februari 2019.

Sebagai informasi, partai tersebut dibentuk dan dijalankan oleh klan politik Thaksin Shinawatra, dan langsung berada di bawah pengawasannya.

Shinawatra merupakan mantan perdana menteri Thailand sekaligus miliarder yang mengasingkan diri. Dia membuat perpecahan politik selama satu dekade di Thailand.

Sosok Shinawatra begitu dibenci oleh tentara dan elite Bangkok, namun dipuja oleh kaum miskin pedesaan.

Kembali soal majunya Putri Ubolratana, pencalonannya akan langsung menghadapkan kubu Shinawatra dengan partai dari militer, dengan kandidat pemimpin junta Prayut Chan-O-Cha.

Seperti diketahui, Prayut kini masih menjabat Perdana Menteri Thailand.

Prayut telah memimpin junta selama hampir lima tahun. Dia menyusun konstitusi baru dalam upaya menyusun kembali sistem politik agar tentara bisa memiliki pijakan usai pemilu 24 Maret mendatang.

"Saya tidak bermaksud memperluas kekuatan saya, tapi saya melakukan ini untuk kepentingan negara dan rakyat," ujarnya.

Namun, masuknya Putri Ubolratana disebut akan menggoncang rencana militer tersebut.

Baca juga: Jelang Pemilu Thailand, 15 Calon Ganti Nama Thaksin dan Yingluck

Perempuan berusia 67 tahun itu pernah melepaskan gelar kerajaannya setelah menikah dengan warga Amerika Serikat beberapa dekade lalu.

Mereka pun bercerai sehingga Ubolratana kembali ke Thailand adan masih dianggap sebagai bagian dari keluarga kerajaan.

Thailand belum pernah memiliki anggota kerajaan sebagai perdana menteri sejak menjadi monarki konstitusional pada 1932.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com