Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dua Perempuan Arab Menjadi Menteri, Mereka Jadi Buah Bibir

Kompas.com - 08/02/2019, 09:08 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

Di Lebanon

Sementara itu di Beirut, Lebanon, perempuan Arab pertama ditunjuk menjadi menteri dalam negeri.

Raya Al Hassan, perempuan itu bahkan meminta semua orang terutama keluarga dan teman, tidak mencoba meminta bantuan terkait jabatannya karena dia tidak akan menanggapinya.

Ketegasannya dan ketepatan waktunya tiba di kantor menjadi buah bibir pekan ini.

Baca juga: Patung Liberty Terinspirasi oleh Perempuan Arab

Di siang hari, Raya akan berkeliling kantornya untuk memeriksa para karyawan. Sebuah hal yang amat jarang disaksikan di negeri yang korup itu.

"Tak ada lagi yang berani istirahat merokok di kementerian saat ini, mereka takut Raya Al Hassan akan berpatroli," demikian gurauan yang beredar saat ini.

Dalam upacara serah terima jabatannya, Raya berjanji akan memberantas perundungan keluarga dan kekerasan.

"Saya memulai pekerjaan dengan sebuah rencana aksi yang didasarkan kerpihatinan dan tanggung jawab saya sebagai warga Lebanon," kata dia.

Raya menambahkan, dia tak segan untuk menjatuhkan hukuman dan menuntut tindak kriminal, terutama terkait perundungan keluarga dan kekerasan.

"Saya ingin menyampaikan setiap perempuan yang dilecehkan untuk mengingat bahwa setiap kantor pemerintah di tiap desa memiliki kewajiban untuk melindungi dan saya akan tegas dalam hal ini," Raya menjelaskan.

Isu lain yang menjadi perhatian Raya adalah kegemaran rakyat Lebanon menggunakan senjata api dalam meramaikan sebuah perayaan.

"Saya ingin Anda mendengar baik0baik Saya akan amat tegas terkait isu menembakkan senjata api. Masalah ini membutuhkan kerja sama antar-departemen, khususnya departemen pertahanan, partai politik, dan aparat keamanan," ujarnya.

Baca juga: Sudah Empat Perempuan Arab Saudi Menyetir Mobil Sendiri

Dia menegaskan,agar siapa saja yang memiliki kedekatan dengannya untuk melupakan soal kemudahan dan keistimewaan.

"Jangan memnbuat saya dan diri Anda malu dengan berbagai permintaan terkait kedekatan hubungan yang sudah menjadi tradisi di banyak negara," dia menegaskan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com