Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tawarkan Cabut Sanksi bagi Militer yang Membelot dari Maduro

Kompas.com - 07/02/2019, 17:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) melakukan manuver untuk menjauhkan militer Venezuela dari Presiden Nicolas Maduro.

Melalui kicauannya di Twitter, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menawarkan penghapusan sanksi bagi militer yang bersedia membelot dari Maduro.

Baca juga: Usir Intervensi AS, Maduro Sibuk Kumpulkan 10 Juta Tanda Tangan

"AS mempertimbangkan mencabut sanksi bagi pejabat militer Venezuela yang mendukung demokrasi serta Presiden Juan Guaido," ujar Bolton.

Dikutip AFP Rabu (6/2/2019), Bolton mengancam bakal menutup ekonomi internasional sepenuhnya jika tidak ada yang mendukung Guaido.

"Buatlah keputusan yang tepat!" tegas dia. Pernyataannya kemudian mendapat dukungan dari anggota Senat AS Marco Rubio.

Bolton melanjutkan, Maduro dan kroninya mendapat kehidupan enak di Eropa dan memperkaya Kuba dengan mengeruk alam Venezuela.

"Di sisi lain, rezim itu memblokade rakyat Venezuela, baik sipil maupun kalangan militer, untuk mendapat bantuan kemanusiaan," kecam dia.

Dilansir Russian Today, pernyataan Bolton terjadi setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh rezim Maduro memerintahkan militer menutup bantuan.

Dalam pidato kenegaraan (State of the Union), Presiden Donald Trump berkata pemerintahannya bakal terus menekan rezim sosialis Maduro.

"Kami berpihak kepada rakyat Venezuela dalam upaya mulia mereka untuk mencari kemerdekaan," tegas Trump di hadapan Kongres AS.

Januari lalu, Trump mengakui Guaido yang merupakan pemimpin oposisi sebagai presiden sementara, dan mempertimbangkan intervensi militer ke Venezuela.

Rubio, yang orangtuanya merupakan migran, menyatakan AS berjanji memberikan perlindungan bagi siapa saja yang menentang Maduro.

"Pemimpin militer seperti Menteri Pertahanan Vladimir Padrino mempunyai peran penting dalam mengembalikan demokrasi di Venezuela," ujar Rubio di Twitter.

"Dan jika mereka melakukannya, AS serta komunitas internasional lainnya wajib menghormati amnesti yang ditawarkan pemerintah sah," lanjut dia.

Baca juga: Maduro Samakan Trump sebagai Ketua Geng Ku Klux Klan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com