Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memotret Pangkalan Militer AS, Mahasiswa China Divonis 1 Tahun Penjara

Kompas.com - 07/02/2019, 16:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa asal China divonis 1 tahun penjara setelah mengambil foto fasilitas militer Amerika Serikat (AS) secara ilegal.

Diwartakan CNN Kamis (7/2/2019), hakim federal Key West memberi hukuman maksimal kepada Zhao Qianli setelah dia mengaku bersalah.

Baca juga: Mata-mata Legendaris yang Selamatkan 6 Diplomat AS dari Iran Meninggal

Berdasarkan dokumen pengadilan, Zhao masuk kawasan Gugus Tugas Antar-badan Militer Selatan yang berlokasi di Pangkalan Angkatan Laut Key West pada 26 September 2018.

Dia kemudian memotret pangkalan tersebut tanpa izin setelah sebelumnya datang dari arah pantai dan sempat mengelilingi pagar utama.

Di tengah mengelilingi pagar utama tersebut, mahasiswa 20 tahun itu mengambil gambar area berisi penerima satelit yang antena yang disebut "The Farm".

"Padahal dalam area itu terdapat papan peringatan seperti AREA TERLARANG hingga MENJAUH DARI SINI!" demikian penjelasan dokumen pengadilan.

Namun, dokumen tersebut tidak membeberkan indikasi spesifik apakah perbuatan Zhao itu merupakan bagian dari kegiatan mata-mata.

AL AS kemudian merilis video yang memamerkan Gugus Tugas Antar-badan Militer Selatan itu sebagai "fasilitas intelijen terdepan dunia".

Setiap hari, gugus tugas itu melacak lebih dari 1.000 target, dan mengubah citra intelijen menjadi program realitas virtual.

Pangkalan itu memonitor lebih dari 108 juta kilometer per segi permukaan Bumi untuk mendeteksi ancaman kepada AS, termasuk pengiriman narkoba.

Personel dari lima kesatuan militer AS ditambah perwakilan dari 13 negara dunia bekerja di fasilitas intelijen tersebut.

Adapun Zhao merupakan program pertukaran pelajar dari Universitas Utara China, dan datang ke AS untuk mendalami musikologi.

Vonis kepada Zhao itu terjadi setelah Washington mengklaim China terlibat dalam upaya agresif terhadap bisnis warga hingga badan pemerintah.

Baik pejabat, analis, hingga pakar menyatakan pada pekan lalu, Beijing berusaha mencuri rahasia dan menghapus pengaruh AS sehingga mereka bisa mengedepankan agenda mereka.

Baca juga: Punya Pangkalan Militer Mahal, Trump Ingin Pasukan AS Berada di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com