Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Yakin Wilayah ISIS 100 Persen Akan Musnah pada Pekan Depan

Kompas.com - 07/02/2019, 13:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin teritorial kekuasaan ISIS akan berhasil direbut secara keseluruhan pada pekan depan.

Diwartakan The Hill, Rabu (6/2/2019), Trump melontarkan pernyataan tersebut saat dia berupaya mempertahankan rencananya untuk menarik pasukan dari Suriah.

"Harus diumumkan secara resmi soal waktu, kemungkinan pekan depan, bahwa kita akan membebaskan 100 persen wilayah khalifah (ISIS)," katanya dalam pidato di Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: Fotografer yang Disandera ISIS Selama 7 Tahun Diklaim Masih Hidup

"Tapi saya harup menunggu untuk pernyataan resmi. Saya tidak ingin mengatakannya terlalu cepat," ucapnya.

"Sisa (wilayah), itu yang mereka punya. Meski sisa, itu bisa menjadi sangat berbahaya," imbuh Trump.

Politico mencatat, ISIS kini hanya memegang sekitar 1 persen wilayah di Irak dan Suriah.

Namun, kelompok ektremis tersebut terus melanjutkan wilayah kekuasaannya di Afghanistan, Libya, Sinai, dan Afrika Barat.

Intelijen AS pada awal bulan ini merilis laporan tahunan "Worldwide Threat Assessment", yang menyatakan ISIS masih memiliki ribuan pasukan di Irak dan Suriah.

Kelompok itu bahkan mengelola 8 cabang, belasan jaringan, dan ribuan pendukung yang menyebar di seluruh dunia, meski telah kehilangan kepemimpinan dan teritorial.

Tapi Trump tetap yakin khalifah ISIS akan hancur.

"Terima kasih kepada koalisi global, termasuk kalian di sini hari ini dan kepada mitra kita, khalifah ISIS telah dihancurkan," ucapnya.

"ISIS tidak lagi mengklaim kepemilikan wilayah pemerintah daerah di Suriah dan Irak," tutur pria berusia 72 tahun itu.

Baca juga: Si Bocah Trump Tertidur Saat Presiden AS Sampaikan Pidato Kenegaraan

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo masih berusaha meyakinkan anggota koalisi anti-ISIS bahwa AS tetap berkomitmen dalam memerangi kelompok tersebut, di tengah rencana penarikan pasukan.

"Pertempuran merupakan salah satu yang kami akan teruskan bersama Anda," ucapnya.

"Penarikan pasukan pada dasarnya adalah perubahan taktis. Itu bukan perubahan dalam misi. Itu tidak mengubah struktur, desain, atau otoritas," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com