Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Miliarder China sebagai Warga Tetap Australia Resmi Dicabut

Kompas.com - 06/02/2019, 16:54 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Morrison menyoroti undang-undang yang melarang sumbangan asing yang berlaku pada 1 Januari.

Ia mengatakan, sumbangan politik sebelumnya telah diterima "dengan itikad baik", berdasarkan informasi yang diketahui pada saat itu, yang menunjukkan Partai Liberal tidak akan mengembalikan apapun terkait kontribusi Huang.

"Kami memiliki undang-undang prospektif yang mengatasi hal itu di masa depan," tambah Morrison.

Pengembang properti itu pindah ke Australia pada 2011 sebelum memberikan sumbangan politik pertamanya setahun setelahnya.

Saat itu dia menyumbang 150.000 dollar Australia atau sekitar Rp 1,5 miliar untu Partai Liberal cabang New South Wales (NSW) selama masa Sam Dastyari.

Huang juga sempat menjadi presiden badan yang berafiliasi dengan Partai Komunis China. Badan bernama Dewan Australia untuk Promosi Reunifikasi Damai China bertugas untuk itu bertugas mempromosikan kepentingan Partai Komunis China.

Salah satu perusahaan Huang juga menggelontorkan 50.000 dollar Australua atau Rp 500 juta untuk organisasi penggalangan dana yang dikaitkan dengan mantan Menteri Perdagangan Australia, Andrew Robb.

Baca juga: Jumlah Miliarder China Terus Meningkat, Pelit Memberikan Sumbangan Amal

Huang juga membayar 55.000 dollar atau sekitar Rp 550 juta hanya untuk makan bersama pemimpin oposisi Australia, Bill Shorten.

Dia juga diketahui membantu membentuk badan penelitian Australia-China yang dipimpin mantan Menteri Utama NSW, Bob Carr.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com